Head of Industry Regional Research Bank Mandiri Dendi Ramdani mengatakan seluruh sektor ekonomi sudah mulai pulih pada kuartal I 2023 tetapi dengan kecepatan yang berbeda-beda.
"Dilihat dari perbandingan PDB setiap sektor di kuartal I 2023 dengan periode sebelum COVID-19, terlihat semua sektor sudah di atas 100. Artinya, kondisi aktivitas ekonomi sektoral di kuartal 1 2023 sudah lebih dari 2019 atau sebelum COVID-19," kata Dendi dalam Media Gathering daring, Selasa.
Sementara itu, setiap sektor ekonomi di kuartal I 2023 juga tumbuh di atas pertumbuhan pada kuartal I 2020.
"Sektor-sektor yang terkait dengan pemulihan mobilitas masyarakat tumbuh sangat tinggi, misalnya sektor transportasi dan pergudangan, akomodasi dan restoran, serta informasi dan komunikasi" kata Dendi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 15,93 persen di kuartal I 2023, akomodasi dan restoran tumbuh 11,55 persen, dan informasi komunikasi tumbuh 8,90 persen.
Pertumbuhan ekonomi sektoral berpotensi menghadapi tantangan berupa pelemahan ekonomi global yang membuat permintaan turut melemah, sebagaimana tampak dari kinerja ekspor industri garmen, kayu lapis, dan furniture yang pada Maret 2023 masing-masing terkonstruksi sebesar 22,7 persen, 37,5 persen, dan 37,1 persen secara tahunan.
Disamping itu, pemulihan sektor pariwisata juga masih lebih lambat dibandingkan sektor-sektor lain, yang menyebabkan ekonomi daerah yang bergantung pada sektor ini juga pulih lebih lambat dari daerah lain.
Baca juga: Ekonom proyeksikan ekonomi RI tetap tangguh meski global lesu
Baca juga: Ekonom Bank Mandiri perkirakan investasi tumbuh 6 persen di 2023
Baca juga: Ekonom Bank Mandiri perkirakan inflasi capai 0,35 persen di April 2023
Baca juga: Ekonom proyeksi investasi tumbuh hingga 7 persen pada 2023
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023