Mata uang Rusia naik 0,7 persen menjadi diperdagangkan di 75,54 terhadap greenback pada pukul 07.30 GMT - level tertinggi sejak 23 Maret.
Kenaikan Kamis mengikuti kenaikan 2,5 persen untuk mata uang selama sesi Rabu (10/5/2023) dan berarti rubel sekarang telah sepenuhnya pulih dari kerugian selama April, ketika berada di bawah tekanan jual yang berat.
Rubel juga menguat 1,1 persen terhadap euro menjadi diperdagangkan di 82,64 dan diperdagangkan 0,9 persen lebih kuat versus yuan China di 10,87.
Para analis mengatakan penjualan mata uang asing oleh eksportir Rusia meningkatkan permintaan untuk rubel.
"Eksportir meningkatkan pasokan mata uang (asing). Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan volume perdagangan, terutama untuk pasangan yuan-rubel," kata analis Sberbank CIB.
"Pada saat yang sama, tampaknya tidak ada peningkatan permintaan mata uang asing dari perusahaan asing yang meninggalkan Rusia," tambah mereka.
Namun, beberapa analis masih berhati-hati atas lintasan mata uang jangka menengah di tengah tekanan Barat terhadap ekspor energi penting Rusia.
Kementerian Keuangan mengatakan pada Rabu (10/5/2023) bahwa Rusia membukukan defisit anggaran 44 miliar dolar AS dalam empat bulan pertama tahun ini dengan pendapatan energi anjlok 52 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.
Saham Rusia juga menguat, dengan indeks RTS berdenominasi dolar terangkat 2,3 persen menjadi diperdagangkan di 1.077,1 poin dan indeks MOEX Rusia berbasis rubel meningkat 1,6 persen menjadi diperdagangkan di 2.588,1 poin.
Baca juga: Rubel Rusia capai level tertinggi lebih dari satu bulan terhadap dolar
Baca juga: Rubel dekati tertinggi satu bulan karena harga minyak berhenti turun
Baca juga: Rubel Rusia stabil terhadap dolar setelah penurunan harga minyak
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023