Selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), negara-negara anggota ASEAN membahas perkembangan kondisi di Myanmar.
"Kami mendukung keterlibatan Ketua ASEAN yang berkelanjutan bersama dengan semua pemangku kepentingan di Myanmar untuk menemukan solusi damai dan abadi, yang dimiliki dan dipimpin oleh Myanmar, untuk menciptakan lingkungan yang kondusif guna memfasilitasi dialog nasional yang inklusif," kata para pemimpin ASEAN dalam pernyataan bersama yang diunggah pada situs resmi Sekretariat ASEAN, Kamis.
Negara-negara anggota ASEAN mengamati sejumlah mobilitas di bidang kemanusiaan, dengan rampungnya Penilaian Kebutuhan Bersama (JNA) oleh Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana (AHA Centre), sebagaimana difasilitasi oleh Ketua ASEAN dan pemangku kepentingan terkait di Myanmar.
"Kami menghargai sebagian pengiriman bantuan kemanusiaan kepada rakyat Myanmar pada 7 Mei 2023, meskipun menghadapi tantangan terkait situasi keamanan. Kami juga mengecam keras serangan baru-baru ini terhadap rombongan AHA Center dan Tim Pemantau ASEAN di Negara Bagian Shan," demikian bunyi pernyataan tersebut.
Baca juga: Indonesia siap berbicara dengan siapa pun demi kemanusiaan Myanmar
ASEAN akan terus memobilisasi sumber daya tambahan sekaligus memimpin penyediaan bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre.
Para pemimpin ASEAN mengaku sangat prihatin dengan eskalasi konflik bersenjata dan kekerasan di Myanmar.
"Kami mendesak agar segala bentuk kekerasan dihentikan guna menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengiriman bantuan kemanusiaan dan dialog nasional yang inklusif," kata mereka.
ASEAN juga kembali menegaskan bahwa Tinjauan dan Keputusan Pemimpin ASEAN tentang implementasi Konsensus Lima Poin sebagaimana disepakati selama KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 masih tetap ada.
Sebelumnya, negara-negara anggota ASEAN menyatakan dukungan bagi upaya Indonesia untuk melanjutkan dialog dengan berbagai pemangku kepentingan di Myanmar lewat sebuah pernyataan bersama yang dirilis pada Rabu (10/5).
Baca juga: Pemerintah bayangan Myanmar sambut baik usul dialog perdamaian ASEAN
Baca juga: Jokowi: Isu Myanmar tidak boleh hambat pembangunan komunitas ASEAN
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023