Dalam pernyataan yang dirilis Kamis (11/5), Juru Bicara Kantor HAM PBB Jeremey Laurence juga menyuarakan kewaspadaan atas eskalasi konflik di Jalur Gaza, menyusul tembakan roket oleh kelompok bersenjata Palestina ke Israel.
Dia mendesak semua pihak untuk meredakan ketegangan.
“Sejak 9 Mei, total sudah 25 warga Palestina, termasuk enam anak dan empat perempuan, tewas dan puluhan orang lainnya terluka di Gaza, menurut data yang diverifikasi oleh PBB,” kata Lawrence.
Sedikitnya tiga anggota senior Jihad Islam Palestina termasuk di antara korban yang tewas.
Lawrence mengatakan bahwa bangunan-bangunan yang diserang IDF, di antaranya apartemen, sehingga menimbulkan kekhawatiran serius apakah serangan itu sesuai dengan prinsip pembedaan dan proporsionalitas dalam hukum humaniter internasional.
“Kami prihatin tentang apakah IDF mengambil tindakan pencegahan yang cukup untuk menghindari, dan ... untuk meminimalisasi, hilangnya nyawa warga sipil, cedera warga sipil, dan kerusakan yang dialami warga sipil," ujar dia.
Lawrence kemudian menegaskan bahwa peluncuran roket secara sembarangan dari Gaza ke Israel, yang membahayakan warga sipil Israel dan Palestina, jelas melanggar hukum kemanusiaan internasional.
“Kami mendesak semua pihak untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan dan melakukan penyelidikan yang cepat dan transparan terhadap semua pembunuhan, terutama terhadap warga sipil," tutur dia.
Berdasarkan data Palestina, sedikitnya 130 warga Palestina dibunuh oleh pasukan Israel sejak awal tahun ini.
Sedikitnya 19 warga Israel juga tewas dalam serangan terpisah selama periode yang sama.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Balas serangan Israel di Gaza, pejuang Palestina tembakkan roket
Baca juga: PBB kutuk serangan yang tewaskan warga sipil di Gaza
Warga Palestina protes pembongkaran rumah di Silwan oleh Israel
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023