"Kami akan memperkuat 'buffer stock' dan memaksimalkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP)," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu kepada ANTARA di kantornya, Medan, Jumat.
Arif melanjutkan, jika diperlukan, pihaknya akan mengajukan tambahan stok ke pemerintah pusat.
Saat ini, menurut dia, titik aman stok beras di Sumut adalah 20 ribu-30 ribu ton untuk kebutuhan per tiga bulan.
"Untuk jangka panjang, bila perlu kami akan mengajukan tambahan 100 ribu ton stok beras," kata Arif.
Namun, dia mengingatkan, perlu kerja sama semua pemangku kepentingan di Sumatera Utara untuk menanggulangi efek El Nino, terutama Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut.
Sebelum pertengahan bulan, Arif berharap pemerintah daerah mempersiapkan sektor pertanian agar tidak tumbang karena El Nino.
"Ketika kemarau, sawah-sawah tadah hujan tidak bisa menghasilkan. Mudah-mudahan persawahan irigasi bisa menemukan saluran air untuk berproduksi," tutur dia.
Selain itu, Arif menambahkan, perlu diantisipasi pula soal kenaikan harga beras saat musim kering akibat El Nino.
Pemerintah pusat, dia menilai, sudah melakukan hal yang tepat dengan menyalurkan bantuan sosial beras 10 kilogram per bulan kepada setiap keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia termasuk Sumatera Utara.
"Bantuan sosial itu, ditambah operasi pasar, berguna untuk menstabilkan harga beras," ujar Arif.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, ada 50-60 persen peluang terjadinya El Nino di Indonesia pada semester kedua tahun 2023 dengan puncaknya diyakini pada Agustus.
Salah satu dampak El Nino yang sangat diwaspadai adalah terjadinya gagal panen. Gagal panen ini akan membuat kurangnya stok beras yang berujung pada meningkatnya harga.
Baca juga: Bapanas minta pemda perkuat cadangan pangan antisipasi El Nino
Baca juga: Kementan manfaatkan infrastruktur air antisipasi El Nino
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023