• Beranda
  • Berita
  • IHSG ditutup melemah akibat kekhawatiran potensi gagal bayar utang AS

IHSG ditutup melemah akibat kekhawatiran potensi gagal bayar utang AS

12 Mei 2023 19:06 WIB
IHSG ditutup melemah akibat kekhawatiran potensi gagal bayar utang AS
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ditutup melemah di akibat kekhawatiran potensi gagal bayar utang Amerika Serikat (AS).
 
IHSG ditutup turun 48,18 poin atau 0,71 persen ke posisi 6.707,76. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turut melemah 6,01 poin atau 064 persen ke posisi 934,13.
 
"Pelaku pasar tampaknya masih diselimuti penyelesaian kenaikan plafon utang AS," tulis tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
 
Kegagalan untuk menaikkan pagu atau batas utang tentunya tidak diharapkan karena Pemerintah AS tidak boleh berada dalam posisi tidak mampu membayar semua tagihannya.
 
Hal ini mendorong pasar cenderung wait and see karena ada penundaan pertemuan antara pemerintah dan legislator AS, yang sebelumnya dikabarkan Presiden AS Joe Biden dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS untuk membahas plafon utang yang seharusnya digelar akhir pekan ini.
 
Sementara itu, Tim Riset Pilarmas mengungkapkan terdapat kekhawatiran akan pemulihan ekonomi China setelah data kredit dan pinjaman di bulan April secara bulanan tidak banyak berubah.
 
"Tentunya ini membuat khawatir ekonomi akan mengalami tumbuh melambat," jelasnya.
 
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
 
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat dimana sektor properti naik paling tinggi yakni 0,53 persen, yang diikuti sektor transportasi dan logistik serta sektor kesehatan masing-masing 0,33 persen dan 0,22 persen.
 
Sedangkan, empat sektor terkoreksi yaitu sektor barang baku turun paling dalam sebesar 1,62 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor teknologi yang masing-masing minus 0,78 dan minus 0,75 persen.
 
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PADA, CHIP, HAJJ, MDLN, dan BANK. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni GDST, BJBR, TAYS, ESSA, dan TRIS.
 
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.281.545 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,51 miliar lembar saham senilai Rp9,36 triliun. Sebanyak 234 saham naik, 292 saham menurun, dan 205 tidak bergerak nilainya.
 
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 261,6 poin atau 0,9 persen ke 29.388,3, indeks Hang Seng melemah 116,55 poin atau 0,59 persen ke 19.627, 24, indeks Shanghai melemah 37,19 poin atau 1,12 persen ke 3.272,36, dan indeks Strait Times melemah 21 poin atau 0,65 persen ke 3.208,55.

Baca juga: Rupiah merosot di tengah kekhawatiran plafon utang AS
Baca juga: Wall Street ditutup beragam, indeks Dow dan S&P 500 tergelincir
Baca juga: Minyak jatuh di perdagangan Asia, siap untuk penurunan mingguan ke-4

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023