"Langkah-langkah yang dilakukan ICMI adalah mendorong pendidikan politik, sekolah politik dan aktivitas yang berkaitan dengan aksi-aksi di masyarakat," katanya saat berpidato pada acara "Halalbihalal ICMI dan Silaturahmi Tokoh Bangsa" di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan saat ini Indonesia telah memasuki tahun-tahun politik, ketika proses politik yang sifatnya transaksional bermunculan.
Dia mengatakan ICMI dan semua pihak turut bertanggung jawab ikut membangun sistem politik proses demokrasi yang lebih substansial agar proses kepemimpinan di masa depan tidak hanya berbasis elektoral.
"Saat ini, bicara politik tereduksi hanya bicara survei. Saatnya bicara politik tentang gagasan besar, peradaban besar, bagaimana Indonesia menjadi bangsa besar yang akan menjadi pemimpin dunia," katanya.
Menurut Arif, ICMI mendorong kerangka etik untuk menciptakan proses demokratisasi yang lebih berkualitas, lebih substansial dan bisa mendorong cita-cita bangsa Indonesia untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Wiranto mengatakan bahwa kunci kemajuan bangsa adalah kecerdasan rakyat Indonesia.
Dengan rakyat yang cerdas, kekhawatiran akan demokrasi konseptual dapat berubah menjadi demokrasi substansial, katanya.
"Saya sangat mendukung berbagai program (ICMI). Akhirnya, keberadaan ICMI dapat membantu mengisi, sebagai inspirator untuk mendukung kecerdasan rakyat Indonesia," kata Wiranto.
Baca juga: Wantimpres: ICMI benteng umat Islam tidak terpapar ideologi ekstrem
Baca juga: Menkopolhukam ingatkan tiga konsep jalani hidup dalam perbedaan
Pewarta: Fauzi
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023