"Era digital saat ini menghadirkan peluang sekaligus tantangan bagi kita untuk segera dimanfaatkan dan dijawab dengan berbagai persiapan infrastruktur dan sumber daya manusia yang terukur," kata Lestari dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.
Berdasarkan Internet World Stats 2020, Indonesia saat ini menduduki posisi keempat pengguna internet terbesar di dunia setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas mencatat jumlah pengguna internet Indonesia pada 2021-2022 sebanyak 210,03 juta dengan pengguna yang aktif di media sosial 191,4 juta pengguna.
Meski demikian, Indonesia juga memiliki digital gap dengan negara lain, di antaranya kecepatan internet Indonesia masih relatif rendah dibandingkan negara lain sekaligus masalah dalam keamanan data.
Menurut Lestari, transformasi ke era digital saat ini merupakan bagian dari peluang untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi agar Indonesia dapat bertransformasi menjadi negara yang berpendapatan tinggi atau negara maju.
Upaya ke arah itu, ujar Rerie sapaan akrab Lestari, harus didekati dengan menghadirkan solusi terkait kesenjangan digital antar wilayah melalui pembangunan infrastruktur digital dan peningkatan skill digital masyarakat.
Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu berpendapat peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi digital bisa terwujud melalui upaya peningkatan literasi digital masyarakat secara konsisten.
Menurutnya teknologi digital dapat dimanfaatkan di berbagai sektor pembangunan.
Sehingga dengan kesiapan infrastruktur dan literasi digital yang memadai dari masyarakat dan pemerintah, proses pembangunan nasional dapat diakselerasi untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Baca juga: Bamsoet ingatkan netralitas ASN jelang Pemilu
Baca juga: Bamsoet dorong MPR selesaikan kajian soal utusan golongan
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023