PT GDC Multi Sarana (GDCPay) menggandeng PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) guna berkolaborasi dalam meningkatkan layanan pembayaran digital dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Kolaborasi itu diwujudkan sebagai upaya untuk mengimplementasikan sistem pembayaran nasional yang aman, efisien, canggih, dan kompetitif.
Chief Executive Officer (CEO) GDCPay Eric Pringgo Nitiutomo mengatakan, tren transaksi menggunakan QRIS di Indonesia saat ini terus meningkat dengan baik dari sisi volume maupun nilai transaksi berdasarkan data dari lembaga jasa keuangan.
“Kami sangat senang bisa menjalin kerja sama dengan Jalin untuk mengoptimalkan transaksi keuangan digital. Kolaborasi ini merupakan kerja sama layanan QRIS. GDCPay sebagai issuer (penyedia jasa pembayaran yang menerbitkan uang elektronik) dan sebagai acquirer (penyedia jasa pembayaran yang melakukan kerja sama dengan merchant dan dapat memproses uang elektronik yang diterbitkan oleh pihak lain)," kata Eric melalui keterangan resminya di Jakarta, Minggu.
GDCPay sebagai uang elektronik (e-money), telah mendapat izin dari Bank Indonesia (BI) sebagai Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) kategori izin 1. Sementara itu, Jalin merupakan bagian dari Holding BUMN Danareksa sebagai Penyelenggara Infrastruktur Sistem Pembayaran (PIP).
Adapun, GDCPay dan Jalin telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama Implementasi Layanan QRIS Domestik dalam dalam perhelatan Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKDI) 2023 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada Rabu lalu. Kerja sama itu ditandatangani oleh Direktur Komersial Jalin Eko Dedi Rukminto dan CEO GDCPay Eric Pringgo Nitiutomo.
Jalin merupakan salah satu Penyelenggara Infrastruktur Sistem Pembayaran (PIP) yang memfasilitasi transaksi QRIS. Dengan adanya kerja sama itu, Eric mengharapkan Jalin dan GDCPay akan mendapatkan benefit berupa pendapatan atas Merchant Discount Rate (MDR) transaksi QRIS.
Senada dengan Eric, pendiri dan pemilik GDCPay Rocky Tanumiharjo mengharapkan kerja sama antara kedua perusahaan tersebut dapat memberikan dampak positif dalam implementasi sistem pembayaran nasional yang aman, efisien serta kompetitif.
"Saat ini GDCPay sudah bekerja sama dengan lima bank untuk layanan top up uang elektronik. GDCPay juga telah berkolaborasi dengan ArtaKu dan aplikasi pihak ketiga lainnya yang fokus melayani UMKM di segmen mikro dan kecil," ujar Rocky.
Rocky menambahkan, GDCPay telah memenuhi standar Open API BI SNAP, memprioritaskan keamanan dalam penggunaannya, serta tengah menargetkan pengguna di segmen minkro dan kecil. Segmen bisnis mikro dan kecil yang dimaksud yakni mencakup, sekolah, perusahaan, merchant konvensional, lembaga jasa keuangan, dan koperasi simpan pinjam.
GDCPay juga fokus mendukung layanan yang berhubungan dengan pembayaran, misalnya pembayaran SPP, pembayaran gaji karyawan perusahaan, pembayaran ke merchant dengan QRIS, pembayaran angsuran di lembaga jasa keuangan serta pembayaran angsuran di koperasi simpan pinjam.
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023