• Beranda
  • Berita
  • BMKG terima beasiswa Belanda tentang ketahanan pangan

BMKG terima beasiswa Belanda tentang ketahanan pangan

19 Januari 2013 11:12 WIB
BMKG terima beasiswa Belanda tentang ketahanan pangan
nuffic nesso indonesia. (nesoindonesia.or.id)

merupakan mandat dari pemerintah untuk menyediakan informasi akurat dan berkala mengenai perkiraan kekeringan dan risiko bencana banjir atas suatu wilayah...

Delft, Belanda (ANTARA News) - Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG) menerima sembilan belas beasiswa pelatihan khusus selama satu bulan dari pemerintah Belanda melalui lembaga Nuffic Neso Indonesia untuk studi perubahan iklim dan ketahanan pangan di Universitas Twente.

"Topik pelatihan ini sejalan dengan bidang prioritas dari kerja sama bilateral antara pemerintah Indonesia dengan Belanda," Direktur Nuffic Neso Indonesia Mervin Bakker dalam siaran pers yang diterima ANTARA News, di Delft, Jumat.

Beasiswa tersebut diberikan sebagai bagian dari program yang dikenal dengan Studeren in Nederland (Stuned) yaitu program beasiswa kerjasama bilateral antara Indonesia dan Belanda.

Program beasiswa yang bertujuan untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan Indonesia melalui peningkatan sumber daya manusia Indonesia ini meliputi pendidikan strata dua bagi pelamar individu dan kursus singkat di Belanda untuk lembaga.

Oleh karena itu, keahlian dan pengetahuan staf BMKG harus ditingkatkan terutama dalam menyebar luaskan informasi kepada para petani dan pemangku kepentingan terkait, ujar Mervin.

Menurut dia, Belanda merupakan pilihan tepat untuk menuntut ilmu dan teknologi tepat guna, isu perubahan iklim dan pertanian karena negara tersebut memiliki sistem pendidikan tinggi berkelas dunia di samping mempunyai banyak ahli di bidang tersebut.

Program pelatihan khusus yang diselenggarakan pada Fakultas "Geo-Information Science and Earth Observation" ini terdiri dari kegiatan perkuliahan di kelas dan kunjungan ke beberapa lembaga di Belanda yang berpengalaman dalam bidang perubahan iklim dan ketahanan pangan.

Selain itu, sembilan belas penerima beasiswa ini akan diajarkan untuk menjadi pelatih sehingga memungkinkan mereka menyebarluaskan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh kepada rekan kerja di tingkat provinsi.

Sekretaris Pelaksana BMKG Dr. Andi Eka Sakya mengatakan program pelatihan khusus ini sejalan dengan upaya BMKG untuk meningkatkan kapasitas staf.

Ia berharap para peserta dapat menerapkan ilmu dan teknologi di tanah air, selepas mengikuti pelatihan di Belanda.

Menurut Stuned, hubungan antara pertanian, ketahanan pangan dan perubahan iklim merupakan bidang yang menjadi perhatian khusus bagi BMKG.

Hal tersebut merupakan mandat dari pemerintah untuk menyediakan informasi akurat dan berkala mengenai perkiraan kekeringan dan risiko bencana banjir atas suatu wilayah berdasarkan pengamatan terhadap paramater-parameter yang ditetapkan.

Mengenai perubahan iklim yang mempengaruhi produksi pangan, BMKG harus menyediakan analisa dan menyebar luaskan informasi tentang perubahan iklim ekstrem serta peringatan dini dalam rangka melindungi produksi beras nasional.

(B005)


Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013