"Terima kasih kepada CAMSOC yang telah berusaha memberikan yang terbaik meski ada beberapa kekurangan," kata Okto di Phnom Penh Kamboja, Rabu.
Menurut dia, beban menjadi tuan rumah kejuaraan multi event dua tahunan itu memang besar karena harus menyiapkan banyak hal mulai dari penyelenggaraan kejuaraan hingga kebutuhan pendukung berikut dengan akomodasi dan transportasi.
"Kita tau sulitnya menjadi tuan rumah karena kita sudah pernah menjadi tuan rumah SEA Games, Asian Games dan Asian Para Games," kata Okto menambahkan.
Meski banyak dinamika yang terjadi selama pelaksanaan SEA Games 2023 dari 5-17 Mei, Okto menilai tuan rumah Kamboja telah berusaha bekerja maksimal mungkin. Apalagi kejuaraan multi event ini adalah yang pertama sejak 64 tahun.
Dengan sukses mengelar SEA Games 2023 dengan kekurangan dan kelebihannya, mantan Ketua Umum PB ISSI berharap olahraga di Kamboja terus berkembang sehingga bisa meningkatkan daya saing terutama di Asia Tenggara.
"Kami akan mendorong Kamboja banyak menggelar kejuaraan internasional karena fasilitas sudah mendukung. Bisa saja kualifikasi digelar di sini. Kita tidak perlu jauh-jauh ke Eropa atau lainnya," kata Okto menegaskan.
Kamboja kini mempunyai dua komplek olahraga yakni Olympic Stadium dan Morodok Techo International Stadium. Keduanya memiliki fasilitas lengkap untuk menggelar kejuaraan berbagai cabang olahraga. Khusus untuk Morodok merupakan komplek olahraga baru yang berada di pinggir kota Phnom Penh.
Baca juga: Okto berharap masyarakat beri semangat positif pada Timnas Indonesia
Baca juga: Okto sebut SEA Games Kamboja momen nomor tim unjuk kemampuan
Baca juga: KOI: Olimpiade Paris tetap prioritas di tengah padatnya kalender 2023
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023