"Pengamatan kegempaan menunjukkan terekamnya kembali gempa guguran sejak tanggal 15 Mei 2023 sebanyak tujuh kejadian per hari dan cenderung meningkat," sebut Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam rilis yang dibagikan Ketua Pos PGA Karangetang Yudia Tatipang di grup percakapan di Manado, Jumat.
Pada tanggal 17 Mei 2023, gempa guguran meningkat menjadi 32 kejadian, kondisi peningkatan kegempaan ini menunjukkan adanya suplai magma ke permukaan yang menyebabkan penambahan material kubah dan juga menyebabkan ketidakstabilan kubah lava.
Pergerakan magma ke permukaan ini kemudian diikuti oleh terjadinya erupsi efusif yang berpotensi menimbulkan guguran dan awan panas.
Baca juga: Badan Geologi ungkap peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Karangetang
Baca juga: PVMBG naikkan status Karangetang menjadi siaga level III
Selain gempa guguran, pada periode tersebut PVMBG juga merekam sebanyak 26 kali gempa embusan, 39 kali gempa hybrid/fase banyak, 12 kali gempa vulkanik dangkal, 25 kali gempa vulkanik dalam, delapan kali gempa tektonik lokal, tiga kali gempa terasa skala I - II MMI, serta 71 kali gempa tektonik jauh.
Sepanjang bulan April 2023, PVMBG merekam sebanyak 61 kali gempa guguran, 25 kali gempa embusan, 144 kali gempa hybrid/fase banyak, 81 kali gempa vulkanik dangkal.
Selanjutnya, 24 kali gempa vulkanik dalam, 26 kali gempa tektonik lokal, dua kali gempa terasa skala I MMI dan 222 kali gempa tektonik jauh, serta 15 kali gempa tremor menerus.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM menaikkan kembali status Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara dari waspada level II ke siaga level III.
Di bulan sebelumnya, PVMBG menurunkan status Gunung Karangetang dari siaga ke waspada pada 26 April 2023 pukul 16.00 WITA.
Baca juga: BPBD: Waspadai luncuran material vulkanik Karangetang saat hujan
Baca juga: Pos PGA Karangetang ajak masyarakat patuhi rekomendasi PVMBG
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023