Ternyata Gus Baha itu tidak punya akun sendiri, siapa yang mengelola? Ya, santri, ya, orang lain yang mereka senang.
Bakal calon presiden (bacapres) PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengajak para sukarelawan dan pendukungnya untuk tetap menjaga adab dan tak mem-bully dalam mendukung dirinya pada Pilpres 2024.
"Kita diajarin adab maka banyak sekali muncul para relawan, muncul kelompok-kelompok dari 'Pak Ganjar Kita Dukung', ya, sabar. Satu, tetap jaga adab dan jangan mem-bully," kata Ganjar saat silahturahmi dan safari budaya bersama tokoh, ulama, dan sukarelawan se-Sumatera Selatan di Dining Hall Jakabaring, Palembang, Sabtu.
Dalam menjaga adab, lanjut dia, bisa mengambil contoh dari sosok ulama seperti K.H. Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus dan K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha.
Saat kunjungannya bertemu dengan Gus Mus, kata Ganjar, pimpinan Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang itu bercerita tentang dunia yang sangat digital ini, para ulama pun harus menggunakan itu untuk menyampaikan dakwahnya.
Begitu halnya, apa yang dilakukan Gus Baha. Namun, dia mengaku terkejut saat tahu kalau Gus Baha tidak punya akun media sosial.
"Ngobrol berdua ternyata Gus Baha itu tidak punya akun sendiri, siapa yang mengelola? Ya, santri, ya, orang lain yang mereka senang, bahkan dengan gaya yang sangat asyik, sangat enak sehingga menunjukkan agama dengan konteks Islam banget, itu ditunjukkan dengan enak, semua senang mendengarkan, semua ada solusi, tidak ada ungkap-ungkapan kemarahan itu," ujarnya.
Menurut Ganjar, dari kedua tokoh ulama itu, banyak hal baik yang bisa diambil untuk tetap menjaga nilai-nilai keIslaman serta menjaga kerukunan di Tanah Air.
"Ada banyak cerita yang bisa diberikan dengan nilai-nilai keindonesiaan kita nila-nilai kenusantaraan kita, yang kemudian menjadi inspirasi kebaikan," kata Ganjar.
Baca juga: PDIP minta kader Sumsel turun ke akar rumput menangkan Ganjar Pranowo
Baca juga: Polstat: Dukungan konstituen PDIP tak bulat ke Ganjar Pranowo
Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023