Kopi menjadi media diplomasi, berharap dari diplomasi kopi kita bisa berbicara banyak hal, karena dengan ngopi kita bisa berdiskusi, sehingga kopi ini adalah satu media kultur, untuk membuka banyak percakapan lain
Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI Hilmar Farid menyatakan kopi akan digunakan sebagai alat diplomasi budaya antara Indonesia dengan Qatar.
"Kopi menjadi media diplomasi, berharap dari diplomasi kopi kita bisa berbicara banyak hal, karena dengan ngopi kita bisa berdiskusi, sehingga kopi ini adalah satu media kultur, untuk membuka banyak percakapan lain," kata Hilmar pada jumpa pers tentang Tahun Kebudayaan Qatar 2023 yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
Hilmar mengatakan Festival Kopi akan digelar di Doha Expo sebagai salah satu rangkaian Tahun Kebudayaan Qatar 2023, yang akan berlangsung hingga Desember 2023, dimana Indonesia menjadi negara mitra pertama dari Asia Tenggara.
"Kita berharap akan ada limpahan pengunjung dari Doha Expo, akan menjadi diplomasi kita untuk mengenalkan budaya kopi yang tak lepas dari Indonesia, juga Qatar," katanya.
Baca juga: RI jadi negara Asia Tenggara pertama isi Tahun Kebudayaan Qatar
Baca juga: RI jadi negara Asia Tenggara pertama isi Tahun Kebudayaan Qatar
Sementara Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Qatar Ridwan Hassan mengatakan selama ini Qatar selalu menghubungi Kedubes RI di Doha, Qatar, untuk mencari barista (pembuat kopi) dari Indonesia yang berpotensi untuk bekerja di negara tersebut.
"Di Qatar banyak barista-barista asal Indonesia, dan mereka ini sangat dicari. Saat ada yang membuka toko kopi, mereka mencari barista asal Indonesia untuk bisa dibajak dan dibawa ke Qatar," kata Ridwan.
Ia juga menjelaskan selama ini diplomasi kopi Indonesia di Qatar bukan hanya dilakukan oleh pemerintah dan KBRI, tetapi juga oleh diaspora yang tinggal di sana.
"Diaspora di sini juga secara aktif mengenalkan biji kopi, menceritakan tentang sejarah kopi di Indonesia, bahkan sampai memberikan atau menjual kopi asli Indonesia di sini, karena bagaimana pun sejarah Bangsa Indonesia tidak bisa dilepaskan dari kopi," ujar Ridwan.
Saat ini, kata dia, ada 70 perkumpulan diaspora Indonesia di Qatar, yang secara aktif mengenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat luar negeri. Tak hanya kopi, mereka juga mengenalkan tari, angklung, hingga mendirikan rumah seni.
Baca juga: Indonesia promosi kopi di Qatar
Baca juga: Qatar tertarik potensi kopi Sulsel
Baca juga: Indonesia promosi kopi di Qatar
Baca juga: Qatar tertarik potensi kopi Sulsel
"Mereka selalu hadir dari waktu ke waktu. Ada panitia pendukung juga dari Qatar yang melibatkan tokoh-tokoh masyarakat Indonesia yang punya minat di bidang seni budaya," tuturnya.
Indonesia terpilih menjadi mitra Tahun Kebudayaan Qatar atau Qatar Years of Culture 2023, sekaligus negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki kesempatan untuk melangsungkan pertukaran budaya dengan negara tersebut.
Salah satu kegiatan yang menjadi pembuka pada malam ini adalah pagelaran drama "Hayati: Cerita Panji Mencari Hakikat Cinta."
Salah satu kegiatan lain yang juga akan diselenggarakan yakni pameran fotografi, dimana fotografer dari Indonesia akan dikirimkan ke Qatar untuk mendokumentasikan kekayaan budaya yang ada di sana, begitu juga fotografer dari Qatar yang akan dikirimkan ke Indonesia dengan tujuan yang sama.
Baca juga: KBRI Doha tampilkan pencak silat sambut Tahun Kebudayaan-Hari Olahraga
Baca juga: KBRI Doha tampilkan pencak silat sambut Tahun Kebudayaan-Hari Olahraga
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023