PBB, New York (ANTARA News) - Juru bicara PBB, Jumat (25/1), mengatakan Dewan Keamanan (DK) PBB telah menyetujui penggunaan pesawat tanpa awak dan tanpa senjata (UAV) dalam misi pemelihara perdamaian di Republik Demokratik Kongo (DRC) dan telah memulai proses memperolehnya.Dewan Keamanan telah menyetujui penggunaan Kendaraan Udara Tanpa Senjata (UAV) dengan dasar kasus per kasus oleh misi pemelihara perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo
"Dewan Keamanan telah menyetujui penggunaan Kendaraan Udara Tanpa Senjata (UAV) dengan dasar kasus per kasus oleh misi pemelihara perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo (MONUSCO)," kata Farhan Haq --Asisten Juru Bicara bagi Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon-- dalam taklimat harian.
Masih pada Jumat, Masood Khan --Presiden DK untuk bulan ini-- mengatakan kepada pers setelah pertemuan DK mengenai Afrika Barat bahwa "ada rencana untuk menggunakan pesawat tanpa awak bagi situasi tertentu dan peningkatan kemampuan".
"Itu untuk tujuan pengawasan," ia menambahkan sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau ANTARA News, di Jakarta, Sabtu pagi.
Persetujuan tersebut dicapai setelah Ban Ki-moon di dalam satu surat pada Desember menyarankan penggunaan UAV kepada DK sebagai "kekuatan tambahan guna meningkatkan kemampuan misi itu dalam melaksanakan mandatnya".
Haq menyatakan, "Sumber daya dan aset pemelihara perdamaian digunakan sejalan dengan panduan, ketentuan dan mandat Dewan Keamanan."
Mandat MONUSCO terutama ialah melindungi warga sipil di DRC timur, daerah yang dirongrong kerusuhan selama berbulan-bulan oleh kelompok gerilyawan M23.
(C003)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013