Singaraja, Bali (ANTARA News) - Bandar Udara Internasional baru Bali ditetapkan di kawasan Kututambahan, Kabupaten Buleleng. Dia ada di bagian utara Bali, di luar Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, yang dulu menjadi ibukota Provinsi Bali dan Sunda Kecil, sebelum dipindah ke selatan di Kota Denpasar.... Kubutambahan mendapat nilai 92,50. Jauh melampaui perolehan nilai Gerokgak dan Celukan Bawang... "
"Dari tiga lokasi pilihan, akhirnya Kementerian Perhubungan memutuskan pembangunan bandara baru itu di kawasan Bali utara, di Kubutambahan," kata Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, di Singaraja, Sabtu. Kubutambahan memiliki nilai tertinggi dibanding dua lokasi lain di Kabupaten Buleleng, yakni Gerokgak dan Celukan Bawang.
"Kubutambahan mendapat nilai 92,50. Jauh melampaui perolehan nilai Gerokgak dan Celukan Bawang," kata mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Bali itu.
"Kubutambahan mendapat nilai 92,50. Jauh melampaui perolehan nilai Gerokgak dan Celukan Bawang," kata mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Bali itu.
Sejak lama diketahui Bandar Udara Internasional Ngurah Rai di ismus (tanah sempit) antara Kota Denpasar dan kawasan Nusa Dua, di Kabupaten Badung, selatan Bali, sudah terlalu padat dan tidak lagi memadai bagi peningkatan drastis jumlah frekuensi penerbangan, pemakai jasa penerbangan, dan kargo.
Kemacetan menjadi keniscayaan karena pemerintah setempat tidak memiliki rencana pasti menyediakan infrastruktur dan sistem transportasi massal. Jika datang ke Bali pada musim turis, kemacetan jadi pengalaman tidak menyenangkan di Kawasan Sanur, Kuta, dan lain-lain; dikhawatirkan bisa membuat orang enggan berkunjung ke Bali.
(KR-MDE/M038)
(KR-MDE/M038)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013