"Dengan seluruh pemda melakukan deteksi dini, maka potensi bahaya karhutla tidak akan terjadi karena semuanya sudah diantisipasi jauh-jauh hari," katanya di Palangka Raya, Rabu.
Dia menuturkan pemda se-Kalteng sudah menganggarkan penanganan bahaya karhutla yang dapat mengancam seluruh daerah di provinsi yang memiliki luas dua kali Pulau Jawa itu.
Dengan anggaran yang sudah disediakan di tahun ini, paparnya, pemda akan bekerja maksimal dengan melibatkan sejumlah instansi vertikal dan TNI-Polri.
"Pemda gencar melakukan pencegahan agar karhutla tidak terjadi meski kemarau sudah mulai melanda daerah Kalteng. Sedangkan, TNI-Polri perannya menindak tegas pelaku-pelaku pembakar lahan dengan cara disengaja sesuai aturan yang berlaku," ucapnya.
Baca juga: Mendagri instruksikan kepala daerah siaga hadapi potensi karhutla
Baca juga: BRIN gandeng BRGM lakukan TMC hujan buatan kedua di Riau
Agustiar yang menjabat sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng itu mengingatkan seluruh masyarakat dan perusahaan perkebunan agar tidak membuka lahan dengan cara membakar sehingga dapat menyebabkan terjadinya karhutla.
Apabila imbauan sudah masif dilakukan dan masih ada perusahaan yang melanggar, kata dia, jangan salahkan instansi terkait jika akan melakukan penindakan tegas sesuai aturan.
"Semoga saja tahun ini karhutla tidak melanda daerah Kalteng karena apabila hal itu terjadi maka banyak sekali yang akan dirugikan, seperti terganggunya perekonomian daerah, kesehatan masyarakat, dan mengganggu aktivitas masyarakat karena tebalnya asap yang diakibatkan karhutla," katanya.
Berdasarkan data yang dihimpun di lapangan saat ini kasus karhutla belum ditemukan karena beberapa bulan lalu kondisi Kalteng masih musim hujan, sedangkan saat ini sudah memasuki kemarau.
Apalagi kondisi cuaca panas cuaca pada bulan Mei 2023 mencapai 35 derajat Celcius. "Maka dari itu pemda setempat diminta memberikan imbauan agar masyarakat berhati-hati saat menggunakan api," katanya.
Pewarta: Adi Wibowo
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023