"Pesan saya, karena Karawang merupakan daerah penyangga pangan dan produsen beras terbesar nomor dua, tentu jangan sampai kendur, tetap menjaga produktivitas," kata Wamentan, usai kegiatan panen padi dan temu lapangan, di Karawang, Rabu.
Ia menyampaikan agar pemerintah daerah terus menjaga produksi dan produktivitas pertanian. Hal itu bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Apalagi, katanya, kini Indonesia tengah dihadapkan dengan cuaca ektrem el nino atau musim kemarau panjang yang diperkirakan berlangsung hingga Agustus.
Disebutkan kalau Karawang merupakan salah satu sentra padi terbesar di wilayah Jawa Barat yang rata-rata produktivitas padi-nya di atas 7 ton per hektare.
"Saya tidak pernah meragukan sektor pertanian di Karawang, terutama pada komoditas padi. Sebagaimana kita tahu, Karawang merupakan penghasil beras terbesar kedua nasional," kata dia.
Sementara itu, Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, mengaku akan berkomitmen untuk terus memperhatikan sektor pertanian.
Ia menyampaikan terimakasih atas dukungan dan perhatian Kementan terhadap produksi padi di Jawa Barat.
Menurut dia, luas lahan areal persawahan di Karawang mencapai 95 ribu hektare. Sedangkan rata-rata produksi padi di Karawang mencapai 1,3 juta ton setiap tahun.
Disebutkan, jumlah produksi padi itu kalau dikonversi menjadi beras, hasilnya mencapai 800 ribu ton beras.
"Dengan kondisi dua kali tanam setahun, maka luas panen di Karawang mencapai 190.000 hektare. Nah, dengan rata-rata produksi padi 7-8 ton per hektare, maka total produksi dalam setahun mencapai 1,3 juta ton," katanya.
Baca juga: Khofifah: Tiga tahun Provinsi Jatim tertinggi produksi padi dan beras
Baca juga: Bupati Tabalong: Petani tingkatkan produksi demi ketahanan pangan IKN
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023