Semua arsip sejarah negara agar diserahkan ANRI

28 Januari 2013 17:28 WIB
Semua arsip sejarah negara agar diserahkan ANRI
Seorang pengunjung melihat pameran "Perjalanan Muhammadiyah dalam Arsip" usai penandatanganan nota kesepahaman bersama di gedung PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Jumat (16/11). Kegiatan itu merupakan upaya pelestarian arsip dan penyelamatan dokumen rekam jejak Muhammadiyah dalam perjalanan sejarah bangsa. (FOTO ANTARA/Fanny Octavianus)

... penting untuk masa sekarang dan masa depan... "

Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR, Taufiq Kiemas, meminta agar semua arsip sejarah yang masih tercecer diserahkan kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk diarsipkan.

"Ini penting untuk masa sekarang dan masa depan," kata Kieamas, di Gedung ANRI, Jakarta, Jumat. Dia didampingi Wakil Ketua MPR, Melani Leimena Suharli, dan Ahmad Farhan Hamid. Mereka menjadi narasumber lisan sebagian sejarah negara. 

Dalam kesempatan itu pimpinan MPR tersebut diajak Kepala ANRI, Muhammad Asichin, melihat koleksi ANRI, termasuk Diorama Sejarah Perjalanan Indonesia yang mengisahkan sejarah perjalanan bangsa dalam bentuk gambar, tulisan, relief, dan patung.

Kiemas kagum karena Gedung ANRI ternyata menyimpan arsip sejarah yang lengkap. "Melihat diorama ini, kita seperti berhutang kepada para pahlawan dan pejuang bangsa," kata menantu Proklamator, Bung Karno itu.

Ia pun mengingatkan pimpinan ANRI untuk menyosialisasikan sejarah perjalanan bangsa yang ada dalam diorama tersebut kepada masyarakat luas, terutama pelajar dan mahasiswa, agar mengetahui sejarah bangsanya.

Ketika tiba di depan foto yang menggambarkan aktivis Pembela Tanah Air (PETA), Kiemas mencermati foto itu cukup lama. "Foto ini aslinya ada di Museum PETA di Bogor. ANRI hendaknya memperbanyak foto aslinya untuk diarsipkan di sini," katanya.

(R024/S024)


Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013