Bangkalan (ANTARA News) - Pemerintah berencana mendirikan "Institut Garam" di Pamekasan, Madura, guna meningkatkan kualitas produksi petani garam di Pulau Madura.Tujuannya untuk meningkatkan kualitas produksi garam, serta sebagai lembaga yang nantinya akan bergerak dalam melakukan penelitian peningkatan kualitas petani garam di Madura,"
Peneliti dari Pusat Studi Kelautan Universitas Trunojoyo Bangkalan Dr Moh Mahfud, Senin, menjelaskan rencana pembangunan "Institut Garam" di Pamekasan itu merupakan kerja sama antara universitas itu dengan pemerintah pusat.
"Tujuannya untuk meningkatkan kualitas produksi garam, serta sebagai lembaga yang nantinya akan bergerak dalam melakukan penelitian peningkatan kualitas petani garam di Madura," katanya.
Menurut Bupati Pamekasan Kholilurrahman, Institut Garam itu nanti akan menjadi pusat penelitian nasional yang berkaitan dengan segala material, kegunaan dan pemanfaatan garam.
Lembaga ini dibentuk berasal dari usulannya pada saat ada kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan kala itu Fadel Muhammad, pada akhir tahun 2011.
Saat itu, kata bupati, pemkab mengusulkan agar di Pulau Madura ada lembaga khusus yang bergerak dalam meneliti kualitas garam, sekaligus sebagai pusat pembinaan bagi para petani garam.
"Ternyata usulan kami direspons dengan baik, sehingga dalam waktu dekat Pamekasan akan memiliki institute garam yang lokasinya akan ditempatkan di Kabupaten Pamekasan," katanya menjelaskan.
Menurut dia, pemerintah saat ini telah menyediakan lahan di areal seluas 4 hektare untuk lokasi pembangunan Institut Garam tersebut.
"Kami yakin dengan adanya Institute Garam ini, maka produksi pertanian garam di Pamekasan ini akan bisa lebih meningkat lagi," katanya menjelaskan.
Dr Mahfud berharap, dengan adanya Institut Garam di Pamekasan itu nanti, maka pola produksi garam juga akan berubah dari hanya untuk memproduksi garam konsumsi menjadi garam industri.
Dosen Ilmu Kelautan pada Fakultas Pertanian Unijoyo Pamekasan ini menyatakan, pola produksi garam konsumsi dengan garam industri sebenarnya tidak terlalu jauh berbeda, baik dari sisi masa produksi, maupun dari sisi biaya atau modal produksi garam.
Hanya saja, kata dia, yang perlu diperhatikan pada teknik produksi garam industri ialah pada proses mengatur aliran air ke meja garam atau air yan diendapkan.
"Nah, saya kira dengan adanya Intitut Garam ini, masyarakat petani garam bisa diarahkan untuk memproduksi garam konsumsi," katanya menjelaskan.
(KR-ZIZ/E011)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013