• Beranda
  • Berita
  • Realisasi penyaluran bantuan pangan stunting mencapai 81,5 persen

Realisasi penyaluran bantuan pangan stunting mencapai 81,5 persen

26 Mei 2023 16:33 WIB
Realisasi penyaluran bantuan pangan stunting mencapai 81,5 persen
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi dalam Penyaluran Perdana Bantuan Pangan Telur dan Daging Ayam untuk Penurunan Stunting dan Pengentasan Daerah Rentan Rawan Pangan, di Bekasi, Sabtu (15/4/2023). ANTARA/HO-Bapanas.

Daging ayam dan telur ayam merupakan sumber protein yang baik bagi pemenuhan gizi dan nutrisi.

Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) mencatat realisasi penyaluran bantuan pangan stunting kepada 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) di 7 provinsi di Indonesia telah mencapai 81,5 persen per 25 Mei 2023.

“Seperti kita ketahui daging ayam dan telur ayam merupakan sumber protein yang baik bagi pemenuhan gizi dan nutrisi. Dengan mendistribusikannya sebagai bantuan pangan, maka pemerintah hadir untuk memastikan masyarakat khususnya keluarga berisiko stunting memperoleh asupan gizi dan nutrisi yang cukup untuk mencegah dan mengurangi stunting,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, di Jakarta, Jumat.

Secara rinci, penyaluran bantuan stunting tahap pertama telah terdistribusi sebanyak 1,1 juta paket yang tersebar sebanyak 57 ribu paket (89 persen) di Banten, Jawa Barat 405 ribu paket (99 persen), Jawa Tengah 322 ribu paket (99 persen), Jawa Timur 314 ribu paket (82 persen).

Kemudian, sebanyak 4 ribu paket (4 persen) Nusa Tenggara Timur (NTT), di Sulawesi Barat 2 ribu paket (14 persen), dan Sumatera Utara 72 ribu paket (52 persen).

Arief menyampaikan penyaluran bantuan pangan stunting tersebut bukan hanya membawa dampak positif bagi penurunan angka stunting, tetapi juga bagi pengendalian inflasi dan penguatan ekosistem perunggasan nasional.

Ia pun berharap keberlanjutan bantuan pangan tersebut bisa dijaga atau dilanjutkan dengan jumlah sasaran dan jangkauan yang lebih masif lagi.

“Diakui para peternak hadirnya pemerintah melalui BUMN Pangan sebagai off taker turut berkontribusi menjaga stabilitas harga jual telur dan daging ayam di tingkat peternak, sehingga dampaknya sangat luas," ujarnya lagi.

Selain melalui bantuan pangan, Arief memaparkan, Bapanas juga telah mengintegrasikan program penurunan stunting ini dalam gerakan konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA), melalui kerja sama pengelolaan Rumah B2SA bersama Tim Penggerak (TP) PKK Pusat.

Rumah Pangan B2SA merupakan pusat edukasi dan sosialisasi penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat untuk pemenuhan gizi dan pencegahan stunting. Saat ini sudah mulai berjalan di Binjai, Sumatera Utara dan akan diduplikasi lebih luas di kabupaten/kota lainnya.

“Kami juga jalankan program penurunan stunting melalui gerakan Selamatkan Pangan berkolaborasi dengan komunitas pegiat pencegahan food waste dan donatur/penyedia pangan, seperti asosiasi ritel, restoran, hotel, dan lainnya. Kami kumpulkan donasi pangan melalui fasilitas mobil logistik pangan untuk didistribusikan salah satunya kepada masyarakat rentan rawan pangan dan gizi,” katanya pula.

Adapun penyaluran bantuan pangan stunting dijalankan Bapanas bersama Holding BUMN Pangan ID FOOD yang menyalurkan masing-masing ayam ukuran 1 ekor dalam bentuk karkas dengan ukuran sekitar 0,9-1,1 kg, dan 1 tray telur ayam atau sebanyak 10 butir telur. Bantuan disalurkan dalam tiga tahap selama tiga bulan yang sudah dimulai sejak April atau sebelum Lebaran, dan akan dilaksanakan sampai bulan Juli 2023.
Baca juga: Bapanas sebut realisasi bantuan telur dan daging ayam capai 69 persen
Baca juga: Sumenep bagikan bantuan pangan kepada 27.163 keluarga risiko stunting

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023