Denpasar (ANTARA News) - Dosen Fakultas Sastra Universitas Udayana (Unud) Denpasar Prof Ketut Artawa menyusun kamus valensi bahasa Bali untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif kepada masyarakat mengenai penggunaan kosakata bahasa daerah itu.Penyusunan kamus valensi ini sebenarnya untuk mendukung perangkat pembelajaran bahasa Bali juga,"
"Penyusunan kamus valensi ini sebenarnya untuk mendukung perangkat pembelajaran bahasa Bali juga," katanya di Denpasar, Rabu.
Penyusunan kamus tersebut terinspirasi oleh kamus bahasa Inggris yang menyajikan setiap kata dasar tertentu dilengkapi dengan contoh-contoh kalimat dan bentukan dari kata dasar itu.
"Misalnya untuk kata dingin pada bahasa Bali ditampilkan pula kata `dinginin` dan `dinginang` lengkap dengan penggunaannya dalam kalimat. Walaupun kata dasarnya sama, maknanya menjadi berbeda ketika mendapat imbuhan," ujarnya.
Namun untuk contoh kalimat, jelas dia, tidak akan dibuatnya sendiri tetapi diambil dari teks cerita yang sudah ada.
"Tugas saya pada penyusunan kamus itu lebih pada merumuskan pola sehingga masyarakat menjadi lebih mudah untuk menggunakan kata dalam bahasa Bali," ucap Pembantu Dekan I Fakultas Sastra Unud itu.
Artawa tidak memberi target khusus penyelesaian kamus itu, tetapi harapannya dapat rampung paling tidak untuk tiga tahun ke depan. Ia akan bekerja menyusun kamus dengan timnya di Fakultas Sastra Unud.
Dia sebelumnya pernah membuat artikel berbahasa asing terkait kamus valensi bahasa Bali. "Dari artikel itu akan saya pakai dasar untuk membuat atau mengkompilasi kamus valensi. Namun, saya juga akan membuat kajian teoretisnya juga," katanya.
Pengamat sastra itu menambahkan, jika tidak ada kajian teoritisnya, maka dianggap semata-mata hanya mendata kata yang sudah ada.
"Saya juga terobsesi hasil penelitia. Saya ingin menulis tata bahasa Bali yang komprehensif. Memang sudah ada tata bahasa Bali baku, tetapi itu `kan sangat terbatas jumlahnya," ujarnya.
Menurut dia, bahasa Bali menjadi salah satu bahasa yang menarik jika dilihat dari kajian sosiolinguistik, tipologi, dan teori bahasa.
"Bahasa Bali selalu memberikan tantangan tersendiri bagi para pencinta sastra," kata Artawa.
(KR-LHS/M038)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013