Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyampaikan tayangan film daerah berisikan cerita rakyat memiliki kekuatan untuk mendongkrak sektor pariwisata di Indonesia, sehingga pihaknya mendorong masyarakat khususnya sineas membuat karya film tersebut.Ada banyak model seperti story luar biasa, seperti film Laskar Pelangi itu luar biasa sampai orang mau datang ke Belitung.
"Tadi potensi daerah itu bisa menjadi promosi wisata," kata Kepala Pokja Seni Media dan Festival, Direktorat Perfilman, Musik dan Media Kemendikbudristek Tubagus Andre Sukmana saat acara Diskusi Film dan Pemutaran yang diselenggarakan Kemendikbudristek bersama Komisi X DPR RI, di Hotel Harmoni, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu.
Ia menuturkan Kemendikbudristek selama ini terus berupaya mendorong pengembangan program tentang karya film, agar bisa menjadi daya tarik dan media tentang pendidikan serta menjaga kebudayaan selain faktor hiburan.
Tayangan film yang menyajikan tentang nilai-nilai positif itu, kata dia, bisa memberikan dampak yang luas, salah satunya bisa mendongkrak sektor pariwisata.
Dia mencontohkan karya film yang cukup berhasil menarik kunjungan wisatawan datang ke suatu daerah, salah satunya film Laskar Pelangi yang menampilkan tayangan tentang kondisi daerah maupun dunia pendidikan di Bangka Belitung.
"Ada banyak model seperti story luar biasa, seperti film Laskar Pelangi itu luar biasa sampai orang mau datang ke Belitung hanya ingin melihat bangunan sekolah di film ini," katanya pula.
Keberhasilan sebuah film itu, kata dia, tentu bisa dilakukan juga di daerah lain dengan menayangkan suatu ciri khas daerah, cerita rakyat, atau dongeng maupun kisah nyata yang ada wujud atau tempatnya untuk dikunjungi wisatawan.
Salah satunya, kata dia lagi, misalkan cerita legenda Sangkuriang di Jawa Barat yang menceritakan tentang Gunung Tangkuban Parahu, dampak dari cerita itu banyak wisatawan datang dan ingin melihat Gunung Tangkuban Parahu.
Selain itu, ujar dia, ada juga cerita Malin Kundang di Tanah Sumatera Barat yang mampu mendorong wisatawan datang hanya untuk melihat batu menyerupai orang yang dikutuk karena durhaka pada ibunya.
"Di daerah lain juga bisa, misalkan di Garut ada silat, itu bisa karena sudah menjadi warisan budaya dunia," katanya.
Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, kegiatan film itu upaya pemerintah mendorong dan membuka wawasan masyarakat khususnya di Kabupaten Garut untuk menjadikan film sebagai media promosi pariwisata.
Pemerintah, kata dia, selama ini terus berupaya melakukan berbagai cara untuk bisa mengembangkan kebudayaan, kesenian, termasuk film, dan pariwisata yang bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
"Tujuannya adalah kesinambungan daripada menjaga kehangatan perfilman di Garut, membuka wawasan bahwa film terkait pariwisata dapat menjadi tujuan wisata," katanya pula.
Baca juga: Kemenparekraf harap kreator film Garut angkat ciri khas daerah
Baca juga: Sandiaga harap karya sineas daerah jadi kebanggaan perfilman nasional
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023