• Beranda
  • Berita
  • Banjir Aceh sulit dibendung sepanjang DAS dirusak

Banjir Aceh sulit dibendung sepanjang DAS dirusak

1 Februari 2013 19:30 WIB
Banjir Aceh sulit dibendung sepanjang DAS dirusak
WALHI (walhi-or.id)

Kami menilai sepanjang DAS dirusak maka ke depan banjir masih terus menerjang sejumlah wilayah di provinsi ini,"

Banda Aceh (ANTARA News) - Banjir bandang dan luapan diperkirakan masih terjadi di sejumlah wilayah di Aceh sepanjang daerah aliran sungai (DAS) masih dirusak melalui maraknya pembalakan hutan, dan galian C di kawasan DAS.

"Kami menilai sepanjang DAS dirusak maka ke depan banjir masih terus menerjang sejumlah wilayah di provinsi ini," kata Direktur Wahana lingkungan hidup (Walhi) Aceh TM Zulfikar di Banda Aceh, Jumat.

Selain itu, katanya menambahkan jika pemerintah tidak mampu menertibkan operasional tambang-tambang liar maka sepanjang itu pula wilayah Aceh masih rawan bencana banjir.

Dari catatan Walhi kerusakan areal DAS di Aceh mencapai 46,50 persen atau 714.724 hektare dari total DAS di provinsi itu seluas 1.524.624 hektare sejak 2006.

Penyumbang lain kerusakan DAS, kata TM Zulfikar yakni alih fungsi lahan kawasan DAS menjadi perkebunan, khususnya kebun kelapa sawit.

"Artinya jika kawasan atau lahan yang berdekatan dengan DAS dialihkan fungsikan menjadi kebun kelapa sawit, maka ketika intensitas curah hujan tinggi maka dipastikan tanah tidak mampu menahan air sehingga meluap," katanya menambahkan.

Upaya mencegah agar ke depan tidak terjadi kerusakan, maka TM Zulfikar juga meminta pemerintah dan aparat berwenang agar benar-benar menyatakan "perang" dengan perusak lingkungan.

Selain itu, sanksi hukum bagi siapapun yang masih melakukan praktik pembalakan hutan, dan penambang liar harus benar-benar ditegakkan sebagai upaya bersama mencegah bencana dimasa mendatang di Aceh.

"Kalau penghijauan kita lakukan, namun tidak mencegah pembalakan maka itu sama saja. Artinya dua-dua harus jalan seiring, penghijauan dilakukan namun pencegahan dengan tidak membiarkan pembalakan juga harus jalan," kata TM Zulfikar.

Di pihak lain, ia juga menyatakan pimpinan dari instansi berwenang harus memiliki keberanian menghukum setiap bawahannya yang salah atau terlibat dalam aksi perusakan lingkungan.

Ia menyebutkan, kawasan DAS yang kritis antara lain DAS Krueng Aceh, DAS Krueng Peusangan dan DAS Krueng Tamiang yang kerusakannya sudah di atas 50 persen, DAS Krueng Tripa di atas 30 persen.

Bahkan DAS Jambo Aye yang airnya mengalir ke lima kabupaten yakni Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Utara dan Aceh Timur, tingkat kerusakannya diperkirakan mencapai di atas 80 persen.
(A042/N005)


Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013