• Beranda
  • Berita
  • DPKP DIY libatkan 200 mahasiswa UGM cek kesehatan hewan kurban

DPKP DIY libatkan 200 mahasiswa UGM cek kesehatan hewan kurban

30 Mei 2023 15:07 WIB
DPKP DIY libatkan 200 mahasiswa UGM cek kesehatan hewan kurban
Dokter kesehatan hewan tengah mengecek sapi untuk hewan kurban di Bantul, DIY. ANTARA/Hery Sidik.

Nanti akan ada 200 mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM. Mereka dipilih yang sudah memenuhi syarat mengetahui penyakit hewan. Bukan mahasiswa baru,

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta bakal melibatkan 200 mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mengecek kesehatan daging hewan kurban pada saat Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.

"Nanti akan ada 200 mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM. Mereka dipilih yang sudah memenuhi syarat mengetahui penyakit hewan. Bukan mahasiswa baru," kata Kepala Bidang Peternakan DPKP DIY Erna Rusmiyati di Yogyakarta, Selasa.

Menurut Erna, meski dipilih yang telah memenuhi syarat untuk memastikan kesehatan, ratusan mahasiswa terpilih bakal mendapat pembekalan dari DPKP DIY pada Juni 2023.

Baca juga: Bantul butuh lebih 6.000 ekor sapi hewan kurban Idul Adha

Setelah mendapatkan pembekalan, lanjut dia, para mahasiswa akan bertugas memastikan daging hewan kurban aman, sehat, utuh, dan higienis (ASUH) serta layak dikonsumsi sebelum dibagikan ke masyarakat.

Sebanyak 200 mahasiswa UGM, menurut Erna, akan didukung tim dari Dinas Peternakan di kabupaten/kota yang akan membantu melakukan pengecekan kesehatan hewan kurban.

"Mereka akan mengecek sebelum dan sesudah penyembelihan," kata dia.

Erna mengatakan saat ini ada dua penyakit hewan kurban yang perlu diwaspadai yakni penyakit mulut dan kuku (PMK) serta wabah baru, yakni penyakit kulit atau virus Lumpy Skin Desease (LSD) yang menyerang sapi dan kerbau.

"PMK masih ada, cuma sudah ada yang kemarin sembuh tapi belum dilaporkan. Sudah ada vaksinasi sehingga diharapkan sudah kebal," ujar dia.

Baca juga: Ahli gizi: Konsumsi daging sapi atasi masalah gizi makro dan mikro

Sementara itu untuk penanganan sapi yang terjangkit LSD, menurut dia, DIY telah mendapat sebanyak 8.000 vaksin dan telah didistribusikan ke tiap kabupaten. "Yang paling banyak mendapat vaksin LSD di Kabupaten Sleman karena di sana banyak sapi perah," ujar dia.

Selain menerjunkan tim kesehatan hewan, ia meminta para peternak sapi atau domba untuk menjaga kebersihan kandang agar tidak mudah datang bakteri maupun virus yang bisa menyerang hewan kurban.

Masyarakat, lanjut Erna, juga diimbau cermat dalam memilih hewan kurban baik sapi maupun domba dengan memastikab tidak cacat fisik serta sehat.

"Yang jelas tidak cacat, kemudian hidung, mulut, dan mata bersih tidak ada cairan, dan kuku tidak luka. Selain itu, dipastikan tidak ada benjolan yang mengindikasikan LSD," kata dia.



 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023