"Yang paling penting adalah mohon dibantu komunikasi ke masyarakat untuk adik-adik kita yang sekolah di swasta, yang berasal dari keluarga kurang mampu kita bantu lewat KJP gitu," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa.
Syaefuloh mengatakan, penerima KJP harus memiliki semangat belajar yang tinggi dan menggunakan uang tersebut sesuai dengan pemakaiannya.
"Tapi tadi pesannya yang mendapatkan KJP belajar yang rajin,m. Jangan buat beli jajan, buat beli rokok, nanti KJP-nya dicabut," ujar Syaefuloh.
Baca juga: DKI tindaklanjuti anggaran KJP Plus dan KJMU dalam 60 hari
Baca juga: BPK temukan Rp197,55 miliar tidak tersalurkan untuk KJP Plus dan KJMU
Baca juga: DKI tindaklanjuti anggaran KJP Plus dan KJMU dalam 60 hari
Baca juga: BPK temukan Rp197,55 miliar tidak tersalurkan untuk KJP Plus dan KJMU
KJP Plus tersebut, kata Syaefuloh, diberikan pemerintah untuk membantu para siswa dari keluarga yang kurang mampu. Uang tersebut bisa dibelikan untuk keperluan sekolah seperti tas, baju, ikat pinggang, sepatu dan buku.
Selain itu, jika siswa tersebut membutuhkan uang transportasi, maka uang KJP tersebut bisa digunakan. Terlebih lagi uang tersebut bisa digunakan untuk membeli makanan bersubsidi seperti daging, ayam, ikan, telur dan lain-lain.
Yang terpenting, kata Syaefuloh, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melalui Dinas Pendidikan (Disdik) memberikan bantuan dalam rangka memberikan dan memastikan pelayanan pendidikan untuk semua warga Jakarta.
"Saya mohon dibantu juga untuk diedukasi untuk masyarakat mengenai KJP dan KJMU. Bahwa yg paling utama Pemprov DKI memiliki komitmen untuk memberikan bantuan dalam rangka memberikan, memastikan pelayanan pendidikan untuk semua warga Jakarta," kata Syaefuloh.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023