• Beranda
  • Berita
  • Pemulihan serangan siber di Indonesia capai satu juta dolar

Pemulihan serangan siber di Indonesia capai satu juta dolar

30 Mei 2023 20:55 WIB
Pemulihan serangan siber di Indonesia capai satu juta dolar
Ilustrasi - serangan siber (ANTARA/Pexels)
Jakarta (ANTARA) — Lebih dari 66 persen organisasi di Indonesia telah melaporkan penerobosan keamanan siber pelanggaran dunia maya dalam satu tahun terakhir yang menghabiskan biaya pemulihan hingga lebih dari 1 juta dolar AS.

Hal ini disampaikan Country Director, Fortinet Indonesia Edwin Lim di acara Media Briefing Fortinet Accelerate Asia 2023 bertemakan Experience a Secure Future, Selasa (30/5).

“Kalau kita lihat di Indonesia sendiri sekitar 213 juta pengguna internet di Indonesia. Jadi, dibandingkan dengan luas penduduk 270 juta sekarang ada sekitar 213 juta itu adalah pengguna internet,” ungkap Edwin.

Edwin juga menuturkan Indonesia memiliki kontribusi terhadap transaksi di ASEAN sebesar 40%. Itu artinya dari 10 negara anggota ASEAN, sebanyak 40% market digital berasal dari Indonesia. Maka dari itu, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk bergerak cepat di sektor digital.

“Jadi Q1 tahun 2023 kita lihat bahwa sekitar 22,4 miliar dollar bisnis digital itu terjadi di Indoensia. Nah, kemudian sekitar 22% Year on Year Gross Merchandise Volume growth itu sekitar hampir 77 billion (dollars), tuturnya.

Lebih lanjut, Edwin menjelaskan semakin banyaknya penggunaan transaksi digital, semakin marak pula serangan siber yang terjadi. Seperti serangan ransomware baru-baru ini ke salah satu Bank di Indonesia. Kemudian, dari situlah masyarakat harus sadar bahwa kemanan digital sangatlah penting di era sekarang.

Edwin mengklaim Fortnite berhasil mendeteksi dan melindungi dari 94 juta virus, botnet, dan eksploit pada quarter satu 2023 ini dengan menyerang beberapa sektor beresiko tinggi seperti Telco, perusahaan teknologi, pemerintahan, retail, dan perusahaan manufaktur.

“Di Fortinet, kami berkomitmen menjembatani kesenjangan keahlian serta memberikan pengetahuan dan kesadaran yang diperlukan tentang kemanaan siber kepada seluruh karyawan perusahaan,” lanjut Edwin.

“Solusi SASE Vendor Tunggal kami bertujuan menyederhanakan pengelolaan kebijakan kemanaan dan meningkatkan pengalaman pengguna bagi karyawan jarak jauh, guna membantu perusahaan Indonesia mengatasi tantangan kemanan akibat perubahan tenaga kerja,” pungkasnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023