"Bukan hanya soal mobil listrik, tapi, batik juga penting karena termasuk warisan budaya UNESCO dan perlu dipromosikan," kata Wakil Kepala Perwakilan KBRI di Seoul Zelda Wulan Kartika saat menerima kunjungan jurnalis peserta Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea, Selasa.
Mobil listrik dengan motif batik Solo, menurut Zelda, merupakan kerja sama Indonesia dengan perusahaan otomotif asal Korea Selatan. Mobil itu akan diluncurkan pertengahan tahun ini pada sebuah gelaran otomotif di Indonesia.
Selain motif batik Solo yang akan digunakan pada kerja sama itu, belum banyak informasi yang diketahui tentang mobil listrik tersebut.
Kehadiran mobil listrik motif batik tidak hanya menandai 50 tahun hubungan bilateral Indonesia dengan Korea, tapi juga sejalan dengan program pemerintah mendorong penggunaan mobil listrik menuju transisi energi.
Hubungan Indonesia dan Korea Selatan sudah terjalin sejak 1973. Dalam rangka perayaan tersebut, KBRI di Seoul mengadakan serangkaian acara sejak awal tahun 2023, antara lain forum bisnis dengan tema-tema strategis seperti kerja sama sektor keuangan, kendaraan listrik, kesehatan dan investasi untuk energi terbarukan.
Bulan lalu, KBRI menggelar acara tahunan Festival Indonesia di Busan, bekerja sama dengan Busan University of Foreign Studies. Dalam waktu dekat KBRI juga berencana mengadakan acara tentang Indonesia di Kota Ansan.
Selain peringatan 50 tahun hubungan bilateral, KBRI juga sedang menggalakkan pembangunan Indonesia Center, tempat untuk mempelajari kebudayaan Indonesia, di berbagai kota di Korea Selatan. KBRI tahun lalu membangun satu Indonesia Center dibangun di Busan University of Foreign Studies.
Baca juga: Menteri Bahlil ungkap proyek strategis Korea di Indonesia
Baca juga: BEI dan KIS jalin kerja sama guna kembangkan pasar modal Indonesia
Baca juga: BP2MI berangkatkan 300 pekerja migran ke Korea Selatan
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023