"Surat pemberitahuan dari Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan KLHK terhadap penghargaan Kalpataru untuk Pak Misman sudah ada, namun untuk penyerahan akan dilakukan pada 5 Juni 2023,” ujar Plt. Kepala DLH Kota Samarinda Sam Syaimun di Samarinda, Rabu.
Dalam rangka penghargaan tersebut, ia juga telah menjalin komunikasi dengan Misman tentang persiapan yang perlu dilakukan terkait rencana penerimaan penghargaan bersamaan dengan peringatan Hari Lingkungan Hdup Sedunia di Jakarta.
Misman merupakan salah seorang penggagas terbentuknya komunitas Gerakan Memungut Sehelai Sampah di Sungai Karang Mumus (GMSS-SKM) Samarinda, kemudian Misman dipercaya oleh komunitasnya menjadi ketua komunitas tersebut.
Baca juga: KLHK verifikasi ke Samarinda untuk nominasi Kalpataru
Baca juga: Pegiat Sungai Samarinda rawat 70 spesies tanaman
Dalam perjalanan komunitas yang dibentuk pada 2015 lalu, kemudian berkembang bukan sekadar memungut sampah dan kampanye untuk tidak membuang sampah ke sungai, namun aktivitas komunitas juga sampai ke pembibitan hingga penanaman bibit pohon untuk penghijauan.
Bibit pohon tersebut ditanam di sepanjang jalur hijau SKM, terutama di kawasan Sekolah SKM di Muang, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, sehingga sebagian pohon tersebut sudah banyak yang berbuah sejak dua tahun lalu.
Sejumlah bibit pohon yang ditanam di jalur hijau SKM bukan hanya pohon endemik sungai di Kalimantan, tapi juga pohon buah, karena Misman dan komunitasnya ingin pohon yang ditanam selain untuk mengembalikan ekosistem awal juga agar manusia mendapat manfaat langsung dari aneka buah-buahan.
"Saat ini usia Pak Misman sudah tua dan sudah lama pensiun, jadi saya berharap segera lahir Misman-Misman baru untuk meneruskan perjuangan Misman. Apalagi Pak Misman juga mendirikan sekolah sungai di Muang, sehingga dari sekolah ini kami harap tercetak Misman baru,” katanya.
Sam juga mengaku mendapat amanah dari Wali Kota Samarinda Andi Harun, agar tidak bosan mengingatkan dan mengajak masyarakat terhadap kelestarian lingkungan, mulai dari membuang sampah pada tempatnya hingga menjaga ekosistem sungai, sehingga hal ini pun terus ia lakukan.*
Baca juga: GMSS-SKM Samarinda sebut ada 61 spesies tumbuhan di SKM
Baca juga: Budayawan Kaltim dukung kampanye ramah sungai
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023