Tim satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) tanggap cepat usai menerima informasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang diduga kebakaran dipicu aktivitas warga membakar lahan di area Bandara Syamsudin Noor.“Penyebab kebakaran belum dapat dipastikan, namun ada dugaan kebakaran dipicu berasal dari aktivitas pembakaran lahan yang dilakukan oleh salah seorang warga,”
“Penyebab kebakaran belum dapat dipastikan, namun ada dugaan kebakaran dipicu berasal dari aktivitas pembakaran lahan yang dilakukan oleh salah seorang warga,” kata seorang tim satgas BPBD Kalsel Rizali saat berusaha memadamkan kebakaran lahan di Banjarbaru, Sabtu.
Ia menyebutkan informasi kebakaran diterima dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kalsel pada pukul 13.00 Wita.
Sementara itu, Karhutla berhasil dipadamkan oleh tim satgas BPBD Kalsel sekitar pukul 16.40 Wita.
Rizali mengungkapkan saat melakukan pemadaman dilokasi, tim nya menemukan titik api yang menurutnya kebakaran tersebut diduga dilakukan oleh oknum warga yang tidak bertanggung jawab.
“Ada terlihat seperti tumpukan pembakaran di satu titik lahan, tapi saya tidak tahu pasti karena tidak melihat oknum tersebut,” ucapnya.
Dia mengatakan titik api cukup cepat menyebar sehingga timnya memerlukan tenaga ekstra memadamkan api.
Sebelumnya, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kalsel Bambang Dedi Mulyadi mengatakan status siaga telah ditetapkan khususnya di wilayah ring 1 (daerah rawan kebakaran) yakni sekitar Bandara Syamsudin Noor.
“Setelah status siaga, kita bentuk lima posko dan disebar mengelilingi wilayah utama yaitu Bandara Syamsudin Noor,” kata Plh Kalaksa BPBD Kalsel Bambang Dedi Mulyadi saat dikonfirmasi di Banjarbaru, Jumat kemarin.
Bambang menyebutkan timnya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan khsusnya di ring 1 sebagai daerah rawan Karhutla yakni area sekitar Bandara.
Dia mengatakan walaupun masyarakat masih banyak sengaja melakukan pembakaran lahan, timnya terus berupaya melakukan upaya sebagai bentuk pencegahan dini Karhutla.
Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023