Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggandeng para kepala desa untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem di provinsi ini.
“Kepala desa menjadi ujung tombak yang diandalkan dalam mencapai target penurunan angka kemiskinan,” kata Ganjar usai Sarasehan Kepala Desa se-Jawa Tengah dengan tema Gotong Royong Membangun Kemandirian Desa di GOR Jatidiri, Semarang, Senin.
Dia mengakui penurunan angka kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah.
Baca juga: Ganjar gandeng PKK kendalikan inflasi dan turunkan kemiskinan
“Saya dan Gus Yasin (Wakil Gubernur Jateng Tak Yasin Maimoen) sudah berada pada waktu-waktu akhir masa jabatan sampai September, tetapi masih ada PR (pekerjaan rumah) yang mesti kita kerjakan,” ujarnya.
Selain mencapai target penurunan angka kemiskinan ekstrem, Ganjar juga mengingatkan para kades mengenai angka stunting yang menjadi perhatian Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Ganjar minta tiap SKPD punya desa dampingan atasi kemiskinan di Jateng
Gubernur Jateng dua periode itu tidak memungkiri pandemi COVID-19 berdampak kuat pada kenaikan angka kemiskinan dan masalah lain sehingga diharapkan menjadi batu loncatan untuk menyelesaikan persoalan.
“Kita tidak boleh menyerah, nah waktu pendek inilah dengan teman-teman kades kita ajak untuk bekerja sama melakukan sebuah percepatan,” katanya.
Baca juga: Gubernur Jateng: "CSR" bisa bantu entaskan kemiskinan
Dalam kesempatan itu, Ganjar menuturkan sejak 2013 hingga akhir 2023 telah menggelontorkan lebih dari Rp8 triliun bantuan keuangan untuk desa. Adapun pada 2023, total bantuan keuangan untuk desa yang sudah dikucurkan sekitar Rp1,9 triliun.
“Kami ingin pengelolaannya tidak dikorupsi, kualitasnya bagus, dan bermanfaat untuk menyelesaikan persoalan yang ada di tengah masyarakat,” ujarnya.
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023