"Saya bersama pak wali dan para exco mengecek kembali fasilitas-fasilitas di GBT, Alhamdulillah selesai dan sudah standar FIFA. Untuk liga Insya Allah Februari sudah ada penggunaan VAR, fasilitasnya juga sudah bisa ada di sini," ujar Erick Thohir usai memantau perkembangan renovasi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) jelang FIFA matchday Indonesia lawan Palestina, Selasa.
Namun, pria yang saat ini juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut juga mengingatkan kepada seluruh elemen, mulai dari pemerintah daerah hingga para suporter untuk menjaga stadion agar tetap layak dan aman bagi seluruh masyarakat.
"Saya ingatkan untuk semuanya, dari pemerintah daerah maupun para suporter, harus benar-benar menjaga keamanannya dan menjadi tuan rumah yang baik, karena saat ini Indonesia masih dalam proses pengawasan FIFA, masih dipantau kesiapan Indonesia untuk menggulirkan sepak bola," ucapnya.
Baca juga: Ketum PSSI buka kemungkinan beli VAR yang dipasang FIFA di 6 stadion
Oleh karena itu, dirinya mengimbau untuk semuanya terutama para suporter agar tidak euforia seakan-akan sudah bebas dari pantauan FIFA.
"Itu perlu diingat, karena masih ada kerusuhan waktu itu di akhir musim kompetisi, dan 1 Juli besok akan mulai lagi kompetisinya. Jadi Insya Allah kita sama-sama menjaga sepak bola Indonesia," katanya.
Menurut dia, tanpa kerja sama dengan berbagai pihak terutama suporter, tidak akan bisa merubah transformasi sepak bola terutama soal keamanan para penonton usai melihat tim kebanggaannya berlaga.
"Memang ketika saya terpilih, salah satu misi yang saya sampaikan untuk memastikan suporter pulang ke rumah dengan selamat. FIFA sendiri dalam surat yang diberikan kepada bapak Presiden dan PSSI waktu itu juga menyampaikan bahwa transformasi sepak bola tidak mungkin terjadi tanpa transformasi daripada suporternya," tuturnya.
Baca juga: PSSI cari sponsor untuk pemasangan VAR di Liga 1
Salah satu upaya yang ia lakukan tentu melalui hasil rembuk dari berbagai elemen termasuk kepolisian ,dalam periode transisi sesuai dengan surat FIFA ialah tidak boleh hadirnya suporter tamu saat timnya berlaga dalam laga tandang.
"Pertandingan sepak bola di Indonesia sementara hanya didatangi oleh suporter tuan rumah, dan karena ini juga di tahun politik, bahkan kami sudah bicarakan bagaimana keamanannya itu," ucap Erick.
Ia berharap para suporter bisa menjadi bagian transformasi sepak bola, tidak hanya Bonek dan The Jak saja seperti yang kemarin sudah dilakukan keduanya, tetapi seluruh suporter di Liga Indonesia.
"Semuanya harus menjadi bagian transformasi sepak bola dan mereka harus membuktikan semua suporter pulang ke rumah dengan selamat. Tolong buktikan kita bisa, kalau Inggris yang dulu terkenal hooligan ternyata sekarang bisa, Italia juga bisa, masa' Indonesia tidak bisa? Transisi ini yang harus kita jaga dan jangan sampai kepercayaan FIFA hilang dan akhirnya terkena seperti hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya.
Baca juga: Ferry Paulus ungkap biaya untuk VAR hampir 100 milliar rupiah
Baca juga: Komite PSSI paparkan kendala implementasi VAR di Liga Indonesia
Pewarta: Abdul Hakim/Naufal Ammar Imaduddin
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023