Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa kerja sama antara Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dan PDI Perjuangan akan diresmikan pada Jumat (9/6).“Besok pagi akan dilanjutkan dengan kerja sama politik bersama dengan Partai Perindo,”
“Besok pagi akan dilanjutkan dengan kerja sama politik bersama dengan Partai Perindo,” kata Hasto kepada media di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis.
Meskipun PDI Perjuangan telah dipercaya oleh rakyat untuk dapat mengusung sendiri calon presiden dan wakil presidennya, tutur Hasto, partai berlambang banteng moncong putih itu tetap mengedepankan upaya untuk merangkul seluruh elemen nasional.
Oleh karena itu, ketika nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) muncul dalam radar calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, Hasto mengatakan bahwa hal tersebut dilatarbelakangi oleh semangat untuk merangkul seluruh elemen politik.
“Ya, ketika nama itu muncul, Mas AHY disampaikan Mbak Puan Maharani (Ketua DPP PDI Perjuangan), spirit yang ada kan spirit yang merangkul seluruh elemen politik,” kata Hasto.
Sebelumnya, pada hari kedua Rakernas III PDIP, Hasto menuturkan partai politik yang akan menyatakan dukungan pada hari Jumat (9/6) memiliki sejumlah keunggulan sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Adapun keunggulan tersebut adalah memiliki komunikasi politik yang baik, serta memiliki daya jangkau yang luas.
“Ada partai yang punya suatu daya unggul di dalam menjalankan apa yang Pak Presiden sampaikan kemarin, (yakni) komunikasi politiknya harus baik, daya jangkaunya harus luas,” tutur Hasto.
Ia pun menjelaskan bahwa masing-masing partai politik yang rutin menjalin komunikasi dengan PDI Perjuangan memiliki keunggulan tersendiri, seperti PPP, PAN, PKB, dan Golkar.
Dalam kesempatan tersebut, Hasto menyoroti aspek ideologis dan historis antara PDI Perjuangan dengan PPP. Aspek historis tersebut terkait dengan perjuangan pada masa Orde Baru, serta kedekatan antartokoh kedua partai.
“Pak Zulkifli (Ketua Umum PAN) kan, jangankan Pak Zulkifli, istri beliau pun sangat mengagumi Bu Megawati Soekarnoputri,” ujar Hasto.
Lebih lanjut, ia menjelaskan terkait komunikasi dengan PKB dan Golkar, selama beberapa kali bertemu, kedua partai tersebut merupakan partai yang sama-sama berada di dalam pemerintahan.
“Sama-sama sudah memahami style-nya, sudah saling melengkapi kalau kita kerja sama di pemerintahan,” kata Hasto.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023