Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meminta pelaku industri meeting, incentives, conference, & exhibition (MICE) menerapkan pilar-pilar keberlanjutan dalam penyelenggaraan kegiatannya, sehingga mampu menghadirkan layanan pariwisata dan ekonomi kreatif, yang semakin inklusif dan berkualitas.Saat ini isu keberlanjutan menjadi perhatian para musisi dunia dan pihak manajemen dalam menggelar konser
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf Vinsensius Jemadu dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis, mengatakan saat ini isu keberlanjutan menjadi perhatian para musisi dunia dan pihak manajemen dalam menggelar konser.
"Bahkan, artis-artis kelas dunia ini bisa juga tidak perlu dibayar dalam tur dunianya selama mereka mengetahui atau mereka bisa diyakinkan jika kita benar-benar menerapkan prinsip keberlanjutan. Karena, isu lingkungan sudah menjadi perhatian global," katanya.
Ia memberikan contoh salah satu konser yang digelar di Afrika, dengan tiket konser diberikan secara gratis, namun kompensasinya para penonton diajak untuk bersama-sama membersihkan sampah yang ada di pantai.
"Mungkin praktik-praktik seperti ini juga bisa kita terapkan di Indonesia. Karena, isu soal sampah juga sekarang sudah sangat sensitif dan sangat kritis bagi negara kita. Jadi, mudah-mudahan teman-teman pelaku industri event bisa mulai memikirkan bagaimana dalam setiap penyelenggaraan event ini betul-betul bisa menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan," ujarnya.
Hal tersebut penting menjadi perhatian dari para pelaku karena kehadiran sebuah kegiatan memberikan dampak yang dirasakan oleh masyarakat baik secara ekonomi maupun penciptaan lapangan pekerjaan.
Sebagai contoh, penyelenggaraan balap motor MotoGP di Mandalika, NTB, beberapa waktu lalu, yang menghasilkan nilai tambah ekonomi di atas Rp4,5 triliun.
Juga, ajang balap perahu motor F12HO di Danau Toba, Sumatra Utara, yang terbukti mampu mendorong pengembangan infrastruktur hingga kesadaran masyarakat untuk memperbaiki kualitas dari bisnis mereka demi menyambut kehadiran wisatawan yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Baca juga: Kemenparekraf usulkan Hari Ekonomi Kreatif diperingati 24 Oktober
Baca juga: Kemenparekraf: Penguatan SDM mampu mewujudkan pariwisata berkualitas
Baca juga: Menparekraf sebut Waisak bangkitkan pelaku parekraf sekitar Borobudur
Juga, ajang balap perahu motor F12HO di Danau Toba, Sumatra Utara, yang terbukti mampu mendorong pengembangan infrastruktur hingga kesadaran masyarakat untuk memperbaiki kualitas dari bisnis mereka demi menyambut kehadiran wisatawan yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Baca juga: Kemenparekraf usulkan Hari Ekonomi Kreatif diperingati 24 Oktober
Baca juga: Kemenparekraf: Penguatan SDM mampu mewujudkan pariwisata berkualitas
Baca juga: Menparekraf sebut Waisak bangkitkan pelaku parekraf sekitar Borobudur
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023