Salah satunya, melalui aksi Hari Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle Day) selama dua hari di Agro Wisata Pulau Tidung Kecil, Kelurahan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan pada Selasa (6/6) dan Rabu (7/6).
"Aksi itu juga bisa mengingatkan kepada masyarakat, untuk selalu melestarikan lingkungan alam seperti ekosistem laut," kata Eric dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, dengan lingkungan yang bersih dan asri juga bisa meningkatkan pariwisata yang ada di Kepulauan Seribu.
Kegiatan itu diikuti peserta sebanyak 100 orang perwakilan dari SMA/SMK se-DKI Jakarta dan melibatkan aparatur dari Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan (KPKP) Kabupaten Kepulauan Seribu. Selain itu bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dihadiri Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati.
Baca juga: Pecinta lingkungan bentengi Kepulauan Seribu dengan mangrove
Menurut Eric, "Coral Triangle Day" merupakan aksi yang menarik karena banyak kegiatan yang dapat dilakukan peserta. Mulai dari bersih-bersih pesisir pantai, transplantasi terumbu karang, menanam 100 bibit mangrove, penebaran 496 bibit ikan nemo dan pelepasan tiga ekor penyu.
Hal ini juga dinilai sejalan dengan tiga prioritas yang diarahkan pemerintah dalam pengembangan wilayah Kepulauan Seribu. Pertama, meningkatkan kegiatan pariwisata.
Kedua, meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat nelayan melalui peningkatan budidaya laut dan Ketiga, pemanfaatan sumber daya perikanan dengan konservasi ekosistem terumbu karang dan mangrove atau terumbu karang.
"Kehidupan bawah laut ini masih menjadi bagian rantai pangan yang tak terpisahkan maka itu harus kita jaga," katanya.
Diharapkan melalui kegiatan ini para pelajar bisa lebih peduli dan sadar akan pentingnya menjaga ekosistem laut. "Dan juga mereka bisa menyebarluaskan kegiatan ini melalui media sosial mereka agar masyarakat di luar sana bisa mencontoh," kata Eric.
Baca juga: TN Kepulauan Seribu lepas 200 tukik dan tanam 500 bibit mangrove
Dikutip dari jurnal Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Taman Nasional Kepulauan Seribu Tahun 2020-2029, kegiatan rehabilitasi mangrove telah berhasil menambah luasan eksisting mangrove di TN Kepulauan Seribu hingga 4,26 hektare.
Pertambahan luasan mangrove tersebut diperoleh berdasarkan analisis citra satelit dari 2010 ke 2019. Citra satelit Landsat 8 tahun 2010 menunjukkan bahwa luasan eksisting
mangrove di Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu seluas 47,59 hektare.
Namun pada 2019 dengan menggunakan satelit Sentinel-2, citra luasan mangrove menjadi 51,85 hektare.
Luasan tanaman mangrove berpotensi selalu bertambah luas karena pertumbuhan mangrove hasil kegiatan rehabilitasi selalu bertambah.
Dalam jurnal yang sama disebutkan bahwa luasan terumbu karang di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu menurut analisis citra satelit Landsat tahun 2018 mencapai 2.166 hektare (ha).
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023