Pekanbaru (ANTARA News) - Provinsi Riau masih membutuhkan tambahan petugas atau penyuluh lapangan Keluarga Berencana (KB) sebanyak 1.201 untuk memaksimalkan penggarapan program KB.Kebutuhan sebanyak 1.201 petugas lapangan itu khususnya mengisi kekosongan penyuluh di Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Palalawan,"
"Kebutuhan sebanyak 1.201 petugas lapangan itu khususnya mengisi kekosongan penyuluh di Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Palalawan," kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau Endang Muryati di Pekanbaru, Selasa.
Ia menyampaikan itu bagian dari evaluasi program sepanjang tahun 2012 dan sebagai persiapan bagi rapat kerja daerah 2013 diawali pra Rakerda 13 Februari 2013 dan Rakerda pada 14 Februari 2013, di Pekanbaru bakal dihadiri sebanyak 180 peserta itu.
Didampingi Kabid Advokasi Penggerakan dan Informasi KB Muhammad Isnaini, ia mengatakan, keberadaan petugas lapangan KB penting sebagai ujung tombak program KB pada level kecamatan hingga ke kelurahan/desa.
Kini, katanya, Riau memiliki 1.500 lebih desa sementara itu tiap desa dibutuhkan seorang petugas lapangan. Sedangkan petugas lapangan (PNS) yang aktif hanya sebanyak 299 penyuluh.
"Artinya Riau masih kekurangan 1.201 petugas yang harus pro aktif memberikan penyuluhan kepada masyarakat," katanya seraya menambahkan sejak otonomi daerah penambahan petugas lapangan KB sulit dilakukan apalagi belum samanya visi daerah dalam memaksimalkan program KB.
Ia mencontohkan, keberadaan instansi KB di kabupaten dan kota hanya ditumpangkan pada dinas lain atau belum berdiri sendiri.
Untuk mengatasi kondisi kekurangan petugas lapanga KB tersebut, untuk sementara perwakilan BKKBN Provinsi Riau terus menggencarkan advokasi pada Pemerintah kota dan kabupaten bahwa Program KB adalah program nasional yang pencapaian keberhasilannya dalam waktu panjang.
"Program KB bukan menghabiskan anggaran, sedangkan hasilnya baru bisa dicapai dalam jangka panjang khususnya pembatasan angka kelahiran," katanya.
(F011/R010)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013