Direktur Utama, RSUD Kota Tangerang yakni dr O.U Taty Damayanti di Tangerang Jumat, mengatakan komunikasi saat ini terus dilakukan dengan pihak RSCM termasuk menyiapkan berkas yang dibutuhkan nantinya.
“Secara psikis, kondisi Fajri juga dalam pantauan dokter psikiater. Tapi Fajri dan Ibu Fajri dalam kondisi yang proaktif. Di mana sebelumnya, sedikit keberatan untuk dirujuk ke RSCM. Namun, sekarang setelah diberi pemahaman, Fajri dan orang tua bersedia dirujuk. RSUD Kota Tangerang pun tengah memprosesnya,” kata dr O.U Taty kepada media.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) UPT Ciledug Kota Tangerang sebelumnya telah melakukan evakuasi terhadap Fajri untuk dibawa ke RSUD Kota Tangerang.
Baca juga: Anak lelaki kelebihan berat badan berisiko infertil kala dewasa
Baca juga: Studi: Obesitas berkaitan dengan risiko komplikasi pascaoperasi
Evakuasi berlangsung dramatis, karena pihak BPBD Kota Tangerang sampai harus menggunakan forklift. Proses evakuasi yang terekam dalam beberapa video menjadi viral di dunia maya setelah banyak netizen yang membagikannya.
Sementara itu, di hari kedua dalam perawatannya, RSUD Kota Tangerang telah membentuk tim penanganan yang terdiri dari 10 dokter spesialis mulai dari dokter radiologi, penyakit dalam, gizi, kulit, bedah, otopedi dan lainnya.
Saat ini, kondisinya Fajri dalam keadaan sadar penuh dan bisa komunikasi dua arah. Namun, secara pergerakan sangat terbatas, hanya bisa duduk dan disanggah. Sedangkan kakinya, hanya sebelah kiri yang bisa bergerak, karena kaki kanannya dalam kondisi luka akibat pernah kecelakaan.
Ia pun menjelaskan, tim kedokteran saat ini baru melakukan penanganan keadaan umum dulu. Seperti penanganan infeksi dan perbaikan nutrisi pada Fajri. Disamping itu, dokter spesialis kulit juga terus melakukan penanganan secara bertahap, pada luka-luka yang terdapat di tubuh Fajri.
“Secara urutan kronologis, 8 bulan terakhir ini Fajri terbujur di kasur tidak bisa beraktivitas apa-apa. Sebelumnya, potensi obesitas sudah ada karena bobot tubuhnya sudah di angka 120 kilogram, pada 8 bulan lalu. Karena tidak ada aktivitas, tiduran saja di situlah terjadi peningkatan berat badan yang berlebih hingga kini diperkirakan di atas 250 kilogram,” katanya.*
Baca juga: Orang yang tidur siang lama mungkin lebih berisiko obesitas-hipertensi
Baca juga: Konsumsi terlalu banyak gula beresiko 45 masalah kesehatan
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023