"Rekan-rekan yang jadi pj ini yang ditunjuk oleh beliau (Presiden Jokowi). Jadi, tiru beliau bergerak datang ke daerah. Jangan menghindar dari masyarakat yang menyampaikan keluhan,” ujar Tito, dalam rapat koordinasi penjabat kepala daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Jumat, sebagaimana dikutip dari siaran pers.
Dengan "blusukan", tambah dia, pj kepala daerah juga dapat menyusun program-program yang benar-benar mampu menyelesaikan persoalan masyarakat.
Berikutnya, Tito meminta para penjabat kepala daerah agar membangun hubungan yang harmonis dengan berbagai pihak, termasuk otoritas di atasnya. Upaya tersebut, kata dia, bernilai penting untuk dilakukan oleh penjabat kepala daerah agar bisa menjadi seorang pemimpin yang kuat.
Tito menyampaikan pula penjabat kepala daerah memiliki legitimasi kepemimpinan yang kuat karena penunjukan mereka berdasarkan keputusan presiden (keppres) untuk pj gubernur dan surat keputusan Mendagri bagi pj bupati/wali kota.
Meskipun begitu, ia mengingatkan penjabat kepala daerah agar tetap membangun komunikasi yang baik, termasuk dengan Presiden maupun Kemendagri.
“Ini akan membuat dukungan yang kuat, staf yang kuat mendukung, loyal, tapi untuk bisa memberikan loyal tidak harus (melalui) hubungan formal, informal lebih penting, sentuhan personal pribadi, (itu) penting,” ujar dia.
Lebih lanjut, Tito menyampaikan pemimpin yang kuat ditopang oleh tiga aspek, yakni memiliki legitimasi yang kuat, ditunjang oleh staf yang kuat, serta mendapat kepercayaan dan kepuasan publik yang baik.
Baca juga: Tito ingatkan pemda dengan inflasi tinggi lakukan pengendalian
Baca juga: Kemendagri gelar Indonesia Maju Expo promosikan produk unggulan daerah
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023