• Beranda
  • Berita
  • Mentan sebut perlu terobosan hadapi ancaman krisis pangan global

Mentan sebut perlu terobosan hadapi ancaman krisis pangan global

10 Juni 2023 14:58 WIB
Mentan sebut perlu terobosan hadapi ancaman krisis pangan global
Mentan RI Syahrul Yasin Limpo (kanan) pada pembukaan Penas Tani XVI yang dipusatkan di Lapangan Udara (Lanud) Sutan Sjahrir, Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (10/6/2023). ANTARA/Muhammad Zulfikar/aa.

Harus ada terobosan seperti tiap kabupaten harus menjadi lumbung pangan dengan cara menanam di tiap kabupaten seluas 1.000 hektare

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan perlu adanya terobosan-terobosan serta gagasan tertentu untuk menghadapi ancaman krisis pangan global serta antisipasi perubahan iklim.

"Harus ada gagasan atau terobosan seperti tiap kabupaten harus menjadi lumbung pangan dengan cara menanam di tiap kabupaten seluas 1.000 hektare," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Padang, Sumatera Barat, Sabtu.

Hal tersebut disampaikan Mentan RI pada pembukaan Penas Tani XVI yang dipusatkan di Lapangan Udara (Lanud) Sutan Sjahrir, Kota Padang, Sumatera Barat, 10 hingga 15 Juni 2023

Apalagi ancaman krisis pangan itu, sebut dia, diprediksi mempengaruhi sekitar 30 persen produktivitas pertanian bahkan akan terus menurun.

Selain itu, juga perlu memperhatikan efisiensi pemakaian pupuk termasuk dengan mulai menggunakan lebih banyak pupuk organik atau mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Terkait langkah lain dalam mengantisipasi perubahan iklim dan krisis pangan global tersebut, secara umum Kementerian Pertanian (Kementan) membangun komitmen bersama dengan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) yang dituangkan dalam bentuk tertulis.

Baca juga: Mentan: Pertanian jadi bantalan ekonomi RI selama COVID-19

Baca juga: Mentan minta pemda optimalkan KUR untuk biayai program pertanian


Menurut dia, perlu adanya koordinasi secara berkala antara Kementan dan KTNA untuk terus menerus menyamakan persepsi dalam menjalankan program pembangunan pertanian nasional.

"Kita harus berterima kasih kepada petani karena pertanian menjadi bantalan ekonomi dalam menghadapi pandemi," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi berharap dengan adanya penandatanganan komitmen bersama antara Kementan dengan KTNA, diharapkan terjalin sinergi bersama dalam menjalankan program antisipasi perubahan iklim dan ancaman krisis pangan global.

"Komitmen bersama ini akan semakin membuat insan pertanian solid dalam mengantisipasi perubahan iklim dan ancaman krisis pangan global," kata dia.

Kementan sendiri telah menyiapkan berbagai langkah mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta ancaman krisis pangan global, salah satunya ialah petani harus terus berproduksi tanpa mengalami kendala apapun.

Sementara itu, Ketua KTNA M Yadi Sofyan Noor menyebutkan terdapat delapan eselon I Kementan yang akan bekerja sama dengan KTNA dalam mengantisipasi perubahan iklim dan ancaman krisis pangan global.

"Langkah ini diharapkan menjadi gerak bersama dalam membangun pertanian nasional," harap dia.

Baca juga: Mentan: Penas Petani-nelayan penting untuk cegah krisis pangan

Baca juga: Mentan minta unit usaha jaga ketahanan pangan dengan sertifikat NKV

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023