Jakarta (ANTARA News) - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) merambah bisnis ritel dengan membuka jaringan pada tahun 2013 sebanyak 150 gerai Rajawali Mart dan 100 gerai Waroeng Nusantara.Waroeng Rajawali memposisikan diri sebagai galeri produk-produk hilir BUMN
"Untuk tahap awal jaringan gerai RNI akan dibangun di Jawa, Bali dan Lombok. Sementara hingga saat ini sudah terdapat 15 gerai Rajawali Mart di Denpasar, Bali dan satu gerai Waroeng Rajawali di Jakarta," kata Direktur Utama RNI Ismet Hasan Putro, di sela peresmian gerai Waroeng Rajawali, di halaman gedung RNI, Jakarta, Rabu.
Menurut Ismet, ekspansi usaha dalam bentuk pengembangan jaringan ritel tersebut merupakan komitmen perusahaan untuk berbisnis hingga ke hilir serta lebih dekat dengan pelanggan RNI.
Rajawali Mart merupakan gerai yang seperti toko kelontong pada umumnya, sedangkan Waroeng Rajawali memiliki keistimewaan karena menjual produk-produk unggulan yang dimiliki oleh BUMN.
"Waroeng Rajawali memposisikan diri sebagai galeri produk-produk hilir BUMN seperti gula, teh, minyak goreng, obat-obatan, kopi, dan lainnya," ujar Ismet.
Ia menjelaskanan kehadiran Rajawali Mart dan Waroeng Rajawali ini tidak akan mematikan toko-toko kecil, namun memberi manfaat karena mengusung program kemitraan dengan warung-warung di sekitarnya.
"Toko kecil akan diberikan produk-produk RNI Grup dengan harga lebih kompetitive dan pembinaan pengelolaan toko berupa pelatihan, pengelolaan usaha kelontong, dan penyaluran pinjaman lunak untuk modal kerja," kata Ismet.
Menurutnya, pengelolaan gerai Rajawali Mart dan Waroeng Rajawali tersebut dilakukan oleh PT Rajawali Nusindo, anak usaha RNI yang bergerak di bidang distribusi dan perdagangan.
Untuk memperluas jaringan gerai tersebut ditambahkan Ismet, RNI akan menggandeng sejumlah BUMN, seperti Bank BRI terkait pembiayaan pengembangan jaringan.
"Kami juga bekerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia, di mana gerai tersebut dapat didirikan di setidaknya 48 stasiun kereta api," ujar Ismet.
Selanjutnya RNI juga membuka peluang untuk bekerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), pengelola bandara PT Angkasa Pura, termasuk hotel-hotel milik BUMN.
Meski demikian Ismet tidak merinci lebih lanjut berapa investasi yang disiapkan untuk mengembangkan jaringan gerai Rajawali sampai dengan akhir tahun 2013.
Ia hanya menjelaskan, sebagai bisnis baru yang digeluti RNI diharapkan selama tahun 2013 gerai Rajawali ini diharapkan dapat meraih pendapatan sebesar Rp5 miliar-Rp10 miliar.
(R017)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013