Tinggi asap Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda antara Banten dan Lampung berkisar antara 250 hingga 3.500 meter di atas puncak kawah yang teramati berwarna putih kelabu dan intensitas sedang serta tebal.
"Kondisi status Gunung Anak Krakatau masih ditetapkan siaga level III dan dilarang mendekatinya," kata Ade Yaser Akhmad Purwata, petugas penyusunan laporan yang diunggah melalui laman KESDM Badan Vulkanologi PVMBG Pos Pengamatan Pasauran Gunung Anak Krakatau (GAK), Anyer, Kabupaten Serang, Sabtu.
Selama ini, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau nelayan, masyarakat, wisatawan dan pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif.
Sebab, jika mendekati puncak kawah Gunung Anak Krakatau bisa membahayakan jiwa.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau erupsi 6 kali selama Juni 2023
Baca juga: Gunung Anak Krakatau erupsi setinggi 2.000 meter
Baca juga: Gunung Anak Krakatau erupsi 6 kali selama Juni 2023
Baca juga: Gunung Anak Krakatau erupsi setinggi 2.000 meter
Aktivistas Gunung Anak Krakatau sepanjang Sabtu (10/6) mulai pukul 12.00 - 18. 00 WIB mengeluarkan asap dan teramati berwarna putih kelabu dengan intensitas sedang dan tebal serta ketinggian antara 250 - 3.500 meter di atas puncak kawah.
Sementara kegempaan letusan sebanyak 2 kali dengan amplitudo 70 milimeter dan durasi 157 -169 detik.
Sedangkan, kegempaan mikrotremor/tremor menerus dengan amplitudo 2 - 4 milimeter dan amp dominan 7 milimeter.
Kendati demikian, kegiatan masyarakat pesisir pantai barat Banten mulai kawasan Anyer sampai Carita dan Labuhan relatif normal dan tidak terpengaruh adanya aktivitas letusan Gunung Anak Krakatau.
Mereka masyarakat pesisir seperti biasa saja melakukan aktivitas kegiatan ekonomi, pendidikan, tangkapan ikan, pariwisata dan perkantoran.
Wisatawan, warga hingga pendaki tidak boleh mendekati puncak kawah Gunung Anak Krakatau," katanya.*
Baca juga: Gunung Anak Krakatau meletus tujuh kali
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023