Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Sudiarso, di Kudus, mengungkapkan bencana puting beliung yang melanda Desa Tenggeles terjadi sekitar pukul 15.30 WIB.
Peristiwa tersebut, katanya, di awali dengan turun hujan, kemudian disertai tiupan angin kencang.
Beruntung, lanjut dia, tidak ada korban jiwa, karena tidak sampai mengakibatkan bangunan rumah rusak parah.
Kerusakan yang terjadi, berupa genteng rumah warga yang tersapu angin.
Kasus serupa, katanya, juga terjadi di wilayah Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kudus beberapa waktu lalu yang mengakibatkan rumah warga sekitar mengalami kerusakan bervariasi.
Untuk itu, dia mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam, seperti bencana puting beliung.
Apalagi, kasus tersebut juga sempat memporak-porandakan Terminal Induk Jati Kudus, pada 20 Desember 2012.
Sejumlah kios yang ada di terminal tersebut, ikut terkena dampaknya karena atap bangunan yang rusak mengakibatkan barang dagangannya juga rusak.
Bencana puting beliung tidak hanya merusak terminal, melainkan merusak sejumlah baliho di sepanjang Jalan Agil Kusumadya Kudus.
Tercatat, ada dua baliho berukuran besar di Jalan Agil Kusumadya yang roboh serta lima baliho maupun papan nama berukuran sedang, serta dua pos polisi di perempatan kencing dan Terminal Induk Jati juga roboh akibat diterjang angin kencang.
Batang pohon yang berada di kawasan Taman Kota di Jalan Agil Kusumadya Kudus juga patah dan menimpa warung makan yang ada di bawahnya.
Menara telekomunikasi setinggi 45 meter yang ada di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, juga ikut roboh akibat diterjang angin kencang.
(KR-AN/Z003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013