• Beranda
  • Berita
  • Kementan andalkan identifikasi lahan untuk hadapi dampak El Nino

Kementan andalkan identifikasi lahan untuk hadapi dampak El Nino

13 Juni 2023 17:50 WIB
Kementan andalkan identifikasi lahan untuk hadapi dampak El Nino
Warga memperlihatkan kondisi sawah yang kering di Desa Pasie Jambu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Kamis (8/6/2023). Data Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Barat menyebutkan 215 hektar lahan sawah milik petani yang sudah dibajak terancam gagal tanam pada musim tanam rendengan tahun 2023 akibat kekeringan yang melanda daerah setempat. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/foc

Perlu dilakukan antisipasi dan adaptasi dalam upaya mengurangi dampak pada penurunan kapasitas produksi pangan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa identifikasi dan pengelompokan lahan merupakan bagian dari strategi dalam menghadapi dampak El Nino yang diprediksi terjadi pada semester II tahun 2023, dengan puncaknya jatuh pada Agustus 2023.

Mentan mengatakan, setiap kejadian El Nino atau pemanasan suhu muka laut yang bersifat ekstrem, berpotensi menyebabkan kekeringan sekitar 560 ribu hingga 870 ribu hektare lahan. Sedangkan pada masa normal hanya mempengaruhi 250 ribu hektare lahan.

"Untuk itu beberapa upaya yang akan dilakukan adalah identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan, serta mengelompokkan menjadi daerah merah, kuning dan hijau," kata Mentan Syahrul dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, di Jakarta, Selasa.

Menurut Syahrul, pengelompokan daerah bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan air pada tempat-tempat yang rawan pada kekeringan ekstrem.
Baca juga: Kementan bentuk gugus tugas hadapi El Nino yang akan terjadi Juni

Lebih lanjut, upaya lain yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah dengan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan, peningkatan ketersediaan alat dan mesin (alsintan) pertanian untuk percepatan tanam, serta membangun atau memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, dan pompanisasi.

Selain itu, Kementerian Pertanian juga menyediakan benih lahan kekeringan, mengembangkan pupuk organik terpusat dan mandiri serta memberikan dukungan pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) dan asuransi pertanian.

Syahrul mengatakan, El Nino berpotensi untuk menyebabkan kebakaran hutan dan lahan pertanian, gagal panen, kekurangan air bersih, kekeringan dan meningkatkan intensitas serangan hama.

"Untuk itu perlu dilakukan antisipasi dan adaptasi dalam upaya mengurangi dampak pada penurunan kapasitas produksi pangan," kata Syahrul.
Baca juga: Kementan manfaatkan infrastruktur air antisipasi El Nino
Baca juga: Pengamat puji Kementan siapkan program antisipasi El Nino

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023