Paris (ANTARA News) - Airbus tidak akan menggunakan baterai lithium pada pesawat A350 dalam penerbangan jarak jauh berdasarkan pengembangan, sumber perusahaan mengatakan kepada AFP, Jumat, sebagai investigasi terus berlanjutnya kebakaran baterai yang telah membuat pesaingnya Boeing 787 melakukan "grounded".Pesawat-pesawat pertama akan dikirimkan dengan kadmium, bukan baterai lithium,"
"Pesawat-pesawat pertama akan dikirimkan dengan kadmium, bukan baterai lithium," kata sumber itu seraya menambahkan bahwa uji coba penerbangan pertama pesawat ini akan tetap berlangsung dengan baterai lithium.
Pengumuman ini muncul karena 50 Boeing Dreamliner dalam pelayanan di seluruh dunia telah "di-grounded" sejak Januari, setelah asap baterai memaksa keadaan untuk melakukan pendaratan darurat dari sebuah pesawat dan percikan api baterai yang dilaporkan di pesawat yang sedang diparkir.
Investigator keamanan udara AS sejak itu memusatkan perhatian mengenai bagaimana percikan api baterai terjadi pada pesawat yang diparkir - sebuah pesawat Airlines Jepang 787 yang diparkir di Bandara Logan Boston.
Penyidik belum tahu apa penyebab spesifik hubungan arus pendek.
A350 Airbus yang dijadwalkan memasuki pelayanan pada semester ke dua 2014, dengan perusahaan berharap A350 bakal bisa bersaing di pasar pesawat berbadan panjang yang saat ini dikuasai oleh Boeing 747 dan 777.
(S004)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013