Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud menjelaskan nilai ekspor Mei 2023 juga tercatat naik 0,96 persen dibandingkan nilai ekspor Mei 2022 sebesar 21,51 miliar dolar AS.
"Dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan ekspor satu bulan pasca liburan itu selalu menunjukkan pola meningkat. Jadi ini pola yang berulang," katanya dalam rilis BPS secara daring di Jakarta, Kamis.
Edy menuturkan ekspor nonmigas Mei 2023 tercatat mencapai 20,40 miliar dolar AS, naik 13,18 persen dibanding April 2023, demikian juga naik 1,94 persen jika dibanding ekspor nonmigas Mei 2022.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Mei 2023 mencapai 108,06 miliar dolar AS atau turun 6,01 persen dibanding periode yang sama tahun 2022.
Sementara ekspor nonmigas mencapai 101,48 miliar dolar AS atau turun 6,69 persen.
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Mei 2023 terhadap April 2023 terjadi pada komoditas kendaraan dan bagiannya sebesar 373,2 juta dolar AS (60,20 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar 175,8 juta dolar AS (4,39 persen).
Berdasarkan sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Mei 2023 turun 8,97 persen dibanding periode yang sama tahun 2022, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 3,95 persen, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya naik 1,36 persen.
"Sebagai catatan, ekspor nonmigas ini menyumbang sekitar 93,90 persen dari total ekspor Indonesia. Terbesar disumbangkan oleh industri pengolahan yaitu 70,54 persen," katanya.
Sementara itu, ekspor nonmigas Mei 2023 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu 4,78 miliar dolar AS, disusul Amerika Serikat 2,05 miliar dolar AS dan Jepang 1,77 miliar dolar AS dengan kontribusi ketiganya mencapai 42,12 persen.
Adapun ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar 3,97 miliar dolar AS dan 1,56 miliar dolar AS.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Mei 2023 berasal dari Jawa Barat dengan nilai 14,80 miliar dolar AS (13,70 persen), diikuti Kalimantan Timur 12,83 miliar dolar AS (11,87 persen) dan Jawa Timur 9,63 miliar dolar AS (8,91 persen).
Baca juga: Nilai perdagangan Indonesia surplus tipis pada Mei 2023
Baca juga: BI: Utang luar negeri RI April turun jadi 403,1 miliar dolar AS
Baca juga: BI: Neraca Pembayaran Indonesia triwulan I surplus 6,5 miliar dolar AS
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023