“Untuk 2023 memang fokus kami untuk Fiber To The Home (FTTH), semenjak pandemi (COVID-19), Fiber To The Home meningkat cukup signifikan, dan ini menjadi key driver,” ujar Jimmy.
Selain itu, pada tahun ini perseroan akan meningkatkan infrastruktur jaringan telekomunikasi, khususnya pada bisnis inti perseroan, yaitu backbone. saluran fiber optik (duckting), FTTH, dan pengembangan data center.
“Kami tetap fokus pada fiber optic, untuk data center memang kami ada penambahan, terutama di Batam, dan untuk proyek smart city posisi sekarang masih masuk di Semarang, untuk proyek ducting di Semarang,” ujar Jimmy.
FTTH merupakan suatu jaringan akses yang menghubungkan antara penyedia layanan dengan dengan peralatan yang ada di pelanggan atau Customer Premises Equipment (CPE) dengan memanfaatkan media transmisi jaringan serat optik.
Dalam kesempatan ini, Jimmy mengungkapkan perseroan telah menggunakan sekitar 50 sampai 65 persen dana hasil Initial Public Offering (IPO) untuk investasi backbone dan modal kerja selama tahun 2022.
Saat IPO pada 8 Agustus 2022 lalu, Moratelindo melepas 2,52 miliar saham ke publik atau setara 10,68 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh, sehingga berhasil mengumpulkan dana segar sebesar Rp1,00 triliun.
“Target ke depannya mungkin di semester II, yakni tahun ini pasti habis lah (dana hasil IPO). Tinggal sedikit lagi, mungkin kuartal III-2023 sudah habis,” ujar Jimmy.
Dalam RUPST, perseroan juga memutuskan menyisihkan Rp1 miliar dari laba bersih tahun 2022 yang sebesar Rp672,89 miliar sebagai dana cadangan, dan sisanya dialokasikan sebagai laba ditahan, yang digunakan untuk ekspansi pengembangan jaringan telekomunikasi.
Perusahaan penyedia infrastruktur dan jaringan telekomunikasi ini membukukan laba bersih senilai Rp201,88 miliar selama kuartal I-2023, atau meningkat 29 persen year on year (yoy), dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesarRp155,72 miliar.
MORA membukukan pendapatan Rp1,23 triliun selama kuartal I-2023, atau meningkat dibandingkan Rp1,02 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Kemudian, perseroan mencatatkan total ekuitas Rp6,46 triliun dan total liabilitas Rp8,26 triliun, sehingga, total aset perseroan sebesar Rp14,73 triliun pada kuartal I-2023.
Baca juga: Moratelindo terbitkan Sukuk Ijarah, incar dana Rp3 triliun
Baca juga: Moratelindo angkat jajaran direksi baru pada RUPSLB
Baca juga: China klaim punya jaringan serat optik & pita lebar seluler no 1 dunia
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023