• Beranda
  • Berita
  • BMKG catat 100 kali kejadian gempa di Sumba NTT dalam sepekan

BMKG catat 100 kali kejadian gempa di Sumba NTT dalam sepekan

16 Juni 2023 14:36 WIB
BMKG catat 100 kali kejadian gempa di Sumba NTT dalam sepekan
Seismograf mencatat kekuatan gempa bumi. (ANTARA/HO-BMKG)

Jumlah kejadian gempa bumi yang terjadi di Sumba dan sekitarnya dalam sepekan terakhir sebanyak 100 kejadian yang didominasi berkekuatan di bawah magnitudo 3

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 100 kali kejadian gempa bumi mengguncang Pulau Sumba dan sekitarnya di Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam sepekan atau selama periode 9-15 Juni 2023.

"Jumlah kejadian gempa bumi yang terjadi di Sumba dan sekitarnya dalam sepekan terakhir sebanyak 100 kejadian yang didominasi berkekuatan di bawah magnitudo 3," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Sumba Timur Kustoro Hariyatmoko dalam keterangan yang diterima di Larantuka, Jumat.

Ia menjelaskan jumlah kejadian gempa bumi terbanyak berkekuatan di bawah magnitudo 3 sebanyak 87 kejadian, magnitudo 3-5 dengan 13 kejadian.

Baca juga: BMKG: 52 kejadian gempa dirasakan di NTT selama sepekan

Berdasarkan kedalaman, kata dia, pusat gempa bumi berkedalaman lebih dari 60 kilometer (km) sebanyak 81 kejadian, antara 60-300 km 17 kejadian, dan lebih dari 300 km sebanyak dua kejadian.

Lebih lanjut Kustoro mengingatkan masyarakat di Pulau Sumba dan sekitar untuk tetap waspada terhadap potensi ancaman gempa bumi yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

Pulau Sumba merupakan wilayah yang sering diguncang gempa bumi karena berada pada batas dua lempeng tektonik yaitu Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia.

Baca juga: BMKG: Aktivitas Lempeng Indo-Australia picu gempa di Sumba Barat Daya

Bahkan pada 19 Agustus 1977, kata dia, wilayah Pulau Sumba bagian selatan pernah dihantam gelombang tsunami yang dipicu gempa bumi berkekuatan magnitudo 7.

Kustoro mengatakan upaya antisipasi seperti memperkuat bangunan rumah atau fasilitas lainnya harus terus diperhatikan untuk meminimalisasi dampak kerugian jika terjadi gempa bumi dengan kekuatan besar.

Ia juga mengimbau warga agar terus mengikuti perkembangan informasi dari BMKG sebagai sumber yang terpercaya sehingga tidak mudah terpengaruh dengan informasi gempa bumi atau tsunami dari sumber-sumber lain yang tidak bertanggung jawab, seperti yang sering kali muncul di media sosial.

"Hingga saat ini tidak ada alat yang dapat memprediksi kejadian gempa bumi secara akurat kapan, di mana, dan berapa kekuatannya, dan BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi," kata Kustoro.

Baca juga: BMKG perluas informasi gempa bumi dan tsunami pada pelajar di Kupang

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023