Arif menilai persaingan merebut suara antara Ganjar dengan bakal capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto cukup ketat.
"Yang diperkuat tentu soal konsolidasi dan merebut hati masyarakat, sebab elektabilitas Ganjar hari ini di bawah Prabowo Subianto," kata Arif dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menurut Arif, Ganjar sudah mengantongi modal cukup kuat untuk bisa mendaftar sebagai capres. Gubernur Jawa Tengah itu saat ini mendapat dukungan dari PDI Perjuangan, Perindo, PPP, dan Partai Hanura. Total kursi partai itu di parlemen lebih dari 27 persen.
Meskipun demikian, Arif mengatakan banyaknya dukungan dari partai politik belum tentu sejalan dengan kenaikan elektabilitas bakal capres.
"Dukungan Perindo pada Ganjar tentu menambah energi politik. Hal ini karena Perindo, meski belum lolos ke parlemen, tapi memiliki struktur partai dan topangan media yang kuat," jelasnya.
Baca juga: Mardiono umumkan bergabungnya Sandiaga Uno di Rapimnas PPP
Ganjar Pranowo semakin aktif keliling daerah untuk konsolidasi dengan pengurus partai pendukung serta menemui dan mendengar aspirasi masyarakat. Ganjar berkunjung ke Bali, Jumat, dan dijadwalkan menemui masyarakat di Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (18/6).
Ketua DPD PDI Perjuangan NTB Rachmat Hidayat mengatakan kedatangan Ganjar Pranowo ke Lombok yang bertepatan dengan Bulan Bung Karno itu menjadi penting dan strategis. Hal itu dalam konteks pemenangan dan konsolidasi organisasi partai menyongsong Pemilu 2024.
Ganjar bersama tim dan sejumlah pengurus DPP PDI Perjuangan juga akan menghadiri konsolidasi pemenangan di Kantor DPD PDI Perjuangan NTB di Mataram. Ganjar bakal bertemu ratusan pengurus dan kader PDI Perjuangan NTB untuk meraih kemenangan di Pemilu 2024.
Setelah itu, Ganjar dijadwalkan sowan ke kantor DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Di sana, Ganjar akan bertatap muka dengan pengurus dan bakal calon anggota legislatif (caleg) partai berlambang Ka'bah itu. Sejumlah tuan guru dan pimpinan pondok pesantren juga akan menyambut Ganjar.
Baca juga: Ganjar Pranowo safari politik di NTB
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Baca juga: Ganjar Pranowo: Rasa-rasanya Bu Megawati tak boleh pensiun
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023