"Saat ini kami tengah mengaktifkan semua BUMDes di desa-desa untuk membantu meningkatkan perekonomian desa," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi Provinsi Lampung Zaidirina, di Bandarlampung, Sabtu.
Ia mengatakan dengan aktifnya BUMDes pihaknya juga akan memanfaatkannya untuk memasarkan produk UMKM milik desa.
"BUMDes sekarang kita aktifkan jadi UMKM itu tidak hanya usaha-usaha ekonomi desa yang tidak bisa menjangkau pasar yang luas, namun akan ditingkatkan kualitas produknya agar bisa ke pasar yang luas hingga ekspor," katanya.
Dia menjelaskan pihaknya juga akan mencoba meningkatkan jumlah produksi dari produk UMKM, sehingga BUMDes dapat dengan mudah membuka pasar baru bagi produk UMKM milik desa.
"Stok produksinya akan kembali ditingkatkan, untuk menjangkau pasar nasional bahkan ekspor. Tapi semua harus disiapkan dari hulu ke hilir salah satunya melalui teknologi tepat guna. Seperti yang terjadi di Kabupaten Tulang Bawang Barat, produk kerajinan dekorasi rumah milik UMKM telah memanfaatkan mesin yang inovasinya dilakukan oleh masyarakat desa serta telah dilirik oleh salah satu retail peralatan rumah," ucapnya.
Menurut dia, dengan memanfaatkan peranan BUMDes, produk UMKM desa pun bisa jadi lebih terstandardisasi dengan baik. Sehingga kepastian pasar dan konsumen terjamin, di tambah dengan memanfaatkan peran serta teknologi tepat guna.
"Desa memerlukan sinergi antara BUMDes, UMKM, dan penggunaan teknologi tepat guna, untuk mengatasi beberapa permasalahan di desa. Seperti hasil panen tomat atau cabai yang terbuang karena panen berlebih ini bisa diolah menjadi saus sehingga menghasilkan nilai ekonomis yang lebih tinggi untuk warga desa," tambahnya.
Ia melanjutkan dalam melakukan pengembangan ekonomi desa tersebut dapat memanfaatkan dana desa. Sebab dana desa saat ini terfokus untuk melakukan pemberdayaan ekonomi di desa.
"Dana desa bisa dimanfaatkan untuk pengembangan UMKM desa. Jadi nanti bisa dibuat mesin dua macam yang kecil dan dengan skala yang besar jadi tidak hanya untuk industri rumahan tapi bisa berpeluang untuk ekspor juga," kata dia lagi.
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023