Bantuan tersebut diserahkan langsung Ketua DPD RI, Irman Gusman, ketika mengunjungi lokasi banjir dan longsor di Kota Manado dan Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Kamis.
Irman Gusman menjelaskan, bantuan tersebut senilai Rp100 juta diserahkan dalam bentuk tunai serta Rp25 juta dalam bentuk barang yakni sembako, serta 25 juta lainnya dalam bentuk tunai untuk perbaikan rumah ibadah.
Bantuan uang tunai Rp100 juta dan sembako diserahkan Irman Gusman kepada Pemerintah Kota Manado yang diterima Walikota Manado, Vecky Lumentut, untuk didistribusikan kepada korban bencana alam.
Rp25 juta lainnya dalam bentuk tunai, masing-masing sebesar Rp5 juta diserahkan kepada pengelola tiga gereja serta Rp10 juta diserahkan kepada pengelola masjid di Kota Manado, disaksikan Walikota Manadu Vecky Lumentut.
Penyerahan bantuan tersebut seluruhnya disaksikan oleh Kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara Hoyke Makarawung dan beberapa peabat lainnya.
Irman Gusman mengatakan, DPD RI memberikan bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian lembaga DPD RI terhadap penderitaan korban bencana alam di daerah, khususnya Sulawesi Utara.
"Anggota DPD RI adalah representasi daerah, sehingga tugasnya memjembanatni komuniasi antara daerah dan pusat," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Irman Gusman mengunjungi lokasi pengungsi koban banjir di Kelurahan Dendengan dan lokasi banjir di Kelurahan Komo Luar Kota Manado, serta lokasi longsor di Desa Winangun Kabupaten Minahasa.
Irman juga memberikan bantuan sembako secara simbolik di Posko BPBD Kota Manado di Terimal Paal Dua.
Usai mengunjungi lokasi banjir dan longsor Irman menilai, bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kota Manado dan Kabupaten Minahasa, sangat mungkin karena pengembangan kota yang kurang memperhatikan aspek lingkungan.
Ia mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kota Manado untuk lebih memperhatikan tataruang serta analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) pada pembangun fisik dan infrastruktur.
Menurut Irman Gusman, bencana alam memang di luar dugaan manusia, tapi hendaknya hal ini menjadi pembelajaran untuk diantisipasi.
Ia mewakili DPD RI mengunjungi lokasi bencana alam di Manado dan Minahasa, merupakan bagian dari koordinasi antara institusi pemerintah di tingkat pusat dengan pemerintah daerah.
"Sesuai dengan bidang tugasnya, DPD RI membantu mengkomunikasikan antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat," katanya.
Sementara itu, dari paparan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, hingga Rabu (20/2) malam, ada sebanyak 20 orang yang meninggal dunia akibat bencana longsor dan banjir.
Korban meninggal dunia meliputi 10 orang di Kota Manado, enam orang di Kabupaten Minahasa, tiga orang di Kabupaten Sitaro, serta satu orang di Kabupaten Minahasa Utara.
(R024/M019)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013